Berdayakan Warga lewat Bank Sampah

Rabu, 02 Mei 2018 – 23:17 WIB
Truk Sampah. Foto dok Jawapos/jpnn.com

jpnn.com, SURABAYA - Bank sampah RT 1, RW 11, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya mendapat kunjungan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.

Menurut Wisnu, selain menciptakan lingkungan yang bersih, bank sampah bisa membantu perekonomian warga.

BACA JUGA: Surabaya Butuh Peta Bencana

Sebab, pendapatan dari tabungan sampah yang dikumpulkan bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Pemilahan sampah, khususnya sampah kering, juga bisa dilakukan. Kalau sampah sudah dipilah, volume pembuangan di TPA bisa sedikit berkurang.

BACA JUGA: 4.951 ton Sampah Berhasil Dikelola Selama Awal 2018

''Monggo, bank sampah ini bisa dipertahankan,'' ucap Wisnu kepada warga.

Lilis Widiastuti, ketua bank sampah RT 1, RW 11, Kelurahan Babat Jerawat, menuturkan bahwa kegiatan tersebut sudah berlangsung hampir empat tahun.

BACA JUGA: Circular Economy, Saatnya Sampah Diubah jadi Energi

''Bank sampah di sini berdiri pada 2014,'' katanya.

Pembentukan bank sampah itu bermula dari kepedulian warga terhadap lingkungan sekitar.

''Dulu di sini gersang, panas, dan pembuangan sampah belum teratur,'' terangnya.

Pada awal pembentukan, warga yang menjadi anggota tidak diberi buku tabungan. Keuntungan yang dihasilkan pun hanya dibagi rata. Namun, anggota merasa upaya yang dilakukan tersebut belum maksimal. Mereka khawatir timbul polemik di antara warga. ''Dari situ, muncul ide dibuatkan buku tabungan perseorangan,'' tuturnya.

Warga yang ingin menabung harus jadi anggota bank sampah dulu. Buku tabungan akan diberikan petugas. Penimbangan sampah dilakukan dua kali dalam sebulan, yakni minggu kedua dan keempat.

Sementara itu, dana dicairkan dalam bentuk sembako. ''Bisa dirupakan uang. Tapi, warga harus menunggu satu tahun dulu. Itu kesepakatannya,'' lanjut Lilis. Ke depan, mereka berencana memperluas hasil seperti untuk membayar tagihan listrik.

Saat ini bank sampah tersebut memiliki 35 anggota. Lilis berharap anggotanya bertambah banyak. Selama ini, yang menjadi kendala adalah terbatasnya pengepul sampah. ''Kadang uangnya juga diutang dulu sama pengepul. Itu bikin keuangan tersendat,'' ungkapnya.

Pihaknya berharap pemkot mengoordinasi pengepul khusus bank sampah. ''Supaya nggak ada penyelewengan (uang) dan pembelian (sampah) tidak semena-mena,'' tegas Lilis.

Wisnu menuturkan, pihaknya akan memperhatikan masalah itu. Pemkot, kata dia, juga punya rencana untuk mengadakan festival dan lomba-lomba yang berkaitan dengan lingkungan.

''Termasuk festival bank sampah,'' jelasnya. (omy/c16/jan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah di Makassar Ini Shock Didatangi Utusan Menteri


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler