Berebut Ikan, Nelayan Lempar Bom

Senin, 24 Februari 2014 – 08:48 WIB

jpnn.com - SITUBONDO - Sabtu sore (22/2) terdengar ledakan hebat di perairan Merak, Kecamatan Banyuputih. Ternyata, suara tersebut berasal dari bom ikan yang dilemparkan sekelompok nelayan yang belum diketahui asalnya ke arah kapal milik nelayan Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih.

Akibatnya, sembilan anak buah kapal (ABK) asal Desa Sumberanyar itu terlempar ke laut. Untungnya, para nelayan, yakni Saduki, Agus Tole, Iyud, Hasan, Said, Miswanto, Pak Titin, Pak Ita, dan Agus, masih bisa ditolong dan selamat. Perahu tunggal kelas gerandong yang ditumpangi mereka langsung tenggelam. Hingga Minggu (23/2), perahu tersebut masih dievakuasi.

BACA JUGA: Material Kelud Menumpuk di Waduk

Insiden semacam perang antarnelayan itu terjadi sekitar pukul 15.00. Awalnya, sembilan ABK asal Desa Sumberanyar melaut di perairan Merak, Kecamatan Banyuputih. Begitu mereka bersiap menebar jaring ikan, ternyata ada kapal hitam yang mendekat.

Lantaran mengetahui ada kapal yang diduga hendak mengebom ikan di lokasi mereka menjaring, ABK kapal kelas gerandong tersebut mendekat. ABK kapal kelas gerandong meminta kapal warna hitam itu untuk tidak mengebom lebih dulu. Sebab, mereka masih akan menjaring ikan.

BACA JUGA: Empat Bulan Tidak Bikin Pelat Nomor

Namun, permintaan sembilan nelayan asal Mimbo tersebut, tampaknya, menyinggung para ABK kapal hitam itu. Para nelayan dari dua kapal itu pun beradu mulut.

Beberapa saat kemudian, kapal hitam sempat berputar seolah akan berbalik arah dan meninggalkan lokasi perairan Merak. Namun, mereka bukan berniat pergi, tetapi justru mempersiapkan bom ikan untuk dilempar ke arah perahu nelayan Mimbo tersebut.

BACA JUGA: Tuntut Insentif, Paramedis Mogok Kerja

Setelah mengetahui hal tersebut, sembilan nelayan langsung panik dan berusaha menghindar. Dalam waktu singkat, salah seorang ABK perahu hitam yang belum diketahui identitasnya membakar sumbu bom ikan. Begitu sumbu terbakar, bom tersebut langsung dilempar ke kapal nelayan Mimbo.

Untungnya, sekitar dua meter sebelum lemparan itu sampai ke kapal kelas gerandong, bom ikan tersebut meledak. Meski begitu, sembilan nelayan kapal kelas gerandong terlempar ke laut. Ledakan bom itu membuat kapal mereka rusak hingga tenggelam.

Aksi mirip perang bajak laut tersebut tidak berhenti di situ. Setelah kapal tenggelam dan para ABK berusaha berenang, kapal hitam sempat berputar dan hendak mengebom sembilan nelayan yang berenang ke tepian itu. Sembilan orang tersebut mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. Hal itu membuat kapal hitam itu berlayar ke arah timur.

Setelah ditinggal kapal pengebom, sekitar sejam kemudian, sembilan orang yang berusaha berenang itu bertemu dengan salah satu kapal nelayan lain. Mereka selanjutnya ditolong, lalu diantar ke rumah pemilik kapal kelas gerandong di Dusun Mimbo.

“Di antara 9 nelayan, hanya 3 orang yang tidak bisa berenang. Jadi, sewaktu tenggelam sekitar sejam, tiga orang itu dipegang temannya,” jelas Aris, pemilik perahu kelas gerandong, asal Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih.

Saat dikonfirmasi, Kasubbaghumas Polres Situbondo AKP Wahyudi membenarkan insiden pengeboman yang dilakukan nelayan tidak dikenal tersebut terhadap nelayan Mimbo. Menurut dia, kasus tersebut diselidiki polisi.

“Korban sudah laporan. Saat ini Polsek Banyuputih dan Polair masih melakukan pengejaran. Selain itu, kepala desa setempat ikut membantu. Kasus ini juga sudah dikoordinasikan dengan Polres Banyuwangi. Sebab, berdasar keterangan korban, kapal pengebom diduga berasal dari Banyuwangi,” terang. (rri/als/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesin Pembangkit di Kualanamu Dibuatkan Peredam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler