jpnn.com, MALANG - Sejumlah warga di Kota Ponorogo dikabarkan mendadak pindah ke Malang karena isu akan kiamat di daerahnya.
Kebanyakan mereka membawa seluruh sanak keluarga dan menjual seluruh aset barang berharga sebelum pindah.
BACA JUGA: Ilmuwan Harvard: Kiamat Terjadi 11 Triliun Tahun Lagi
BACA JUGA : Yakini Kiamat Sudah Dekat, Suami Ajak Anak-Istri Bunuh Diri
Isu kiamat sudah dekat itu muncul setelah ada kabar fatwa yang disebarkan oleh sejumlah oknum yang mengaku dari pesantren. Sejumlah oknum itu menyampaikan sejumlah fatwa yang harus dilakukan warga karena kiamat sudah dekat. Akibatnya warga yang panik pun memilih untuk meninggalkan desa.
BACA JUGA: Yakini Kiamat Sudah Dekat, Suami Ajak Anak-Istri Bunuh Diri
BACA JUGA : Oh, Ini Penyebab Dai Spesialis Hari Kiamat Dijerat Polisi
Berikut beberapa fatwa yang beredar di masyarakat tentang kiamat sudah dekat :
BACA JUGA: Jeddah Diterjang Banjir, Netizen: Kiamat Sudah Dekat
1. Warga jual rumah karena percaya kiamat akan datang
Warga Ponorogo ini pergi ke Malang dan menjual rumah. Hanya ada tiga keluarga yang menjual untuk biaya pergi ke Malang.
Dari informasi yang didapat, menurut Sogi warga setempat, kebanyakan yang ke Malang hanya bilang hendak menuntut ilmu di salah satu pondok pesantren.
"Katanya menuntut ilmu di daerah Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang," ujar Sogi.
2. Bulan Ramadan Akan Ada Perang
Fatwa kedua yang beredar adalah ramadan tahun ini akan ada hura-hara perang jemaah. Maka warga diminta membeli pedang seharga Rp 1 juta.
Adanya isu ini, puluhan warga tersebut telah menjual rumah dan tanah, serta harta bendanya guna memperdalam ilmu di Malang ini.
3. Warga Percaya Akan Muncul Musim Kemarau Panjang
Fatwa ketiga akan ada musim kemarau panjang yang mengakibatkan paceklik atau makanan mahal. Jemaah juga diminta menyetor gabah seberat 500 kilo gram.
4. Foto Pengasuh Dijual Rp 1 juta
Selain itu ada fatwa foto pengasuh dijual seharga Rp 1 juta serta mengajarkan anak tidak lagi boleh sekolah, karena ijazah tidak berguna. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pelanggaran di Medsos, MUI Minta Bareskrim Tidak Tebang Pilih
Redaktur & Reporter : Natalia