jpnn.com, BELITUNG - Beredar kabar makam ayahanda Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengalami pengrusakan oleh oknum warga.
Bahkan, adik kandung Ahok, Basuri T Purnama dikabarkan harus pindah ke Nusa Tenggara Timur (NTT) karena alasan intimidasi keyakinan.
BACA JUGA: Simak Nih...Cerita Djarot Soal Pengunduran Diri Ahok
Wartawan harian Belitong Ekspres (Jawa Pos Group) mendatangi kediaman keluarga Ahok, Minggu (28/5), hanya mendapati rumah dalam keadaan sepi.
Yang tersisa hanya karangan bunga ucapan terima kasih dan pesan khusus untuk Ahok, saat berlangsungnya acara Doa Untuk Ahok, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Selasa Depan, DPRD Usulkan Djarot sebagai Gubernur Defenitif
Hanya ada aktivitas beberapa orang penjaga dan pembantu rumah yang merawat lingkungan sekitarnya.
Salah seorang penjaga rumah keluarga Ahok, Miat (40) mengakui jika sejak terakhir acara doa untuk Ahok (15/5) lalu, rumah memang kosong. Ibu Ahok, Buniarti Ningsih memilih tinggal di Jakarta karena seluruh anaknya berada di sana.
BACA JUGA: Ahok Kembalikan Uang Rp 1,2 Miliar
"Terakhir yang ada Pak Basuri waktu kesini acara doa untuk Pak Ahok. Setelah itu sampai sekarang rumah kosong," ujar Miat, Minggu (28/5) kemarin.
Usai melihat kediaman keluarga Ahok di jalan KA. Bujang Gang Manggis Desa Gantung, wartawan Jawa Pos Group ini langsung menuju pekuburan Kristen yang berada di dusun Pancur Desa Padang.
Di pekuburan tersebut, ayahanda Ahok, Indra Tjahaja Purnama yang terlahir dengan nama Tjung Kim Nam, dimakamkan.
Setelah memastikan nama yang tertulis di batu nisan dan memeriksa kondisi makam, ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Di lokasi pekuburan, wartawan sempat bertemu dengan pekerja kebersihan makam. Menurut dia, selama beberapa waktu terakhir tidak ada kejadian apa pun di sekitar kompleks pemakaman Kristen Protestan tersebut.
"Kalau ibu Ahok terakhir datang ke sini sekitar bulan empat (April, red) lalu, Ahok juga kalau tidak salah pernah datang beberapa waktu lalu," ujar Sadri, pekerja kebersihan makam saat berbincang dengan wartawan Belitong Ekspres (BE), kemarin.
Dalam catatan wartawan harian BE, Ahok terakhir kali pulang kampung pada tanggal 6 April 2017. Saat itu, Ahok melakukan ziarah makam keluarga yakni makam Bun Kim Nam (kakek) di pekuburan Konghucu etnis Tionghoa Gunung Guda Desa Jangkar Asam dan makam Tjung Kim Nam (bapak) di pekuburan Kristen Dusun Pancur Desa Padang.
Ahok juga menyempatkan diri makan siang bersama di pantai Serdang Desa Baru dan bertemu orang dekat bapaknya dengan agenda membantu biaya pengobatan di Jakarta.
Sementara adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama yang disebut-sebut pindah ke NTT, terakhir pulang kampung saat acara Doa Untuk Ahok (15/5) lalu.
Basuri yang sempat diwawancarai awak media, tidak menyinggung permasalahan kasus yang menimpa abangnya maupun keluh kesah intimidasi keyakinan.
Ketika itu, Basuri hanya berbicara masalah investasi sektor pariwisata pulau Belitong perlu rasa aman dan nyaman. Pentingnya menjaga kondusifitas pulau Belitong dengan pembuktian bahwa acara Doa Untuk Ahok bisa terlaksana.
Basuri ingin, penyalaan lilin menjadi simbol Belitung bukan daerah intoleran. Bangsa Indonesia bahkan dunia harus mengetahui bahwa tanah kelahiran Ahok damai.
"Dengan Belitung ada lilin yang kita nyalakan, kita bicara kepada seluruh dunia bahwa Belitung bukan daerah intoleran, ini adalah daerah bhinneka tunggal ika maka siapapun yang mau invest tidak perlu khawatir. Ini daerah yang sangat bagus untuk semua orang," kata Basuri, seperti dikutip dari pemberitaan sebelumnya.
Wartawan Belitong Ekspres, Minggu (28/5) kembali menghubungi keluarga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Basuri memastikan kabar yang beredar mengenai pengrusakan makam orang tuanya, 100 persen berita bohong. "Hoaks itu," ujar Basuri, Ahad (28/5) petang kemarin.
Ditanya lebih lanjut soal kepindahan dirinya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Basuri juga membantah jika dikaitkan dengan intimidasi keyakinan. Nyatanya, Basuri pergi ke NTT dalam rangka pekerjaan.
"Lah saya aja baru dapat kabar soal mau pindah ke NTT, he he he. Urusan bisnis kok jadi urusan kuburan dirusak yang hoax h? he he he," tulis Basuri menjawab pertanyaan wartawan BE.
Basuri mengakui bahwa dirinya kini bekerja pada orang sehingga harus siap ditempatkan di mana saja. Termasuk bertemu dengan orang-orang baru yang menjadi rekanan pimpinannya. "Saya kerja sama orang jadi disuruh ke A ya ke A dan disuruh ke B ya ke B," kata Basuri.
Sebelumnya beredar kabar yang menyatakan bahwa makam ayah Ahok di Belitung sudah dirusak oleh orang di sana.
Kabar makam orang tua Ahok yang dirusak diposting oleh akun facebook bernama Asna Ningsih, Djafar, tanggal 26 Mei 2017, pukul 16.44 WIB. Akun ini memposting foto yang diberi caption: "makam bapaknya Ahok dirusak baru kali ini melihat orang2 yang ngaku beragama tapi merusak makam orang yang sudah meninggal hanya karena benci,".(mg1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengundurkan Diri, Ahok Dapat Uang Pensiun, Mau Tahu Berapa?
Redaktur & Reporter : Soetomo