JAKARTA - Tiga hari lagi, hakim pengadilan negeri Jakarta Selatan akan memvonis Abu Bakar BaasyirTerdakwa kasus terorisme di Jantho Aceh itu dituntut jaksa seumur hidup
BACA JUGA: KNPI Anggap Pemimpin Nasional Tak Berwibawa Lagi
Kemarin, beredar sms di kalangan wartawan soal adanya rencana teror saat vonis pendiri Jamaah Ansharut Tauhid ituSms itu dikirim dari nomer 0821235524++
BACA JUGA: Politik Pasca-2014 Masih Dipengaruhi Cikeas
Bunyinya : "Assalamualaikum wahai singa-singa tauhid Indonesia persiapkan mental dan fisik dan silah yang kalian punyaBACA JUGA: Busyro Belum Minat Daftar ke Pansel KPK
Kami telah memasang 36 peledak di seluruh Indonesia" yang akan meledak bersamaan ketukan palu hakim yang menghakimi Ustad Abu Bakar Baasyir.Juru bicara Jamaah Ansharut Tauhid Sonhadi juga mendapat sms itu"Ini jelas provokasiKami menduga ini untuk menakut-nakuti jamaah agar tidak datang saat sidang," katanya kemarinRencananya, JAT memang akan mengerahkan 500 orang untuk doa bersama saat vonis"Kami tak mau menuduh siapa dibalik ini, tapi jelas fitnah," tambahnya
Pria asal Surabaya, Jawa Timur ini menjamin massa JAT akan tertib saat vonis"Kita datang dengan baik-baikTidak ada niat berbuat kekerasan secuilpun," kata SonhadiMereka juga mempunyai tim pengamanan internal untuk memastikan tidak ada penyusupan
Pengacara Baasyir, Mahendradatta justru menilai sms itu sengaja disebarkan oleh oknum aparat"Tujuannya untuk menggiring opini publik dan sidang menjadi mencekam," katanya
Logika sederhananya, lanjut Mahendra, tidak mungkin seorang teroris sesumbar sebelum menyerang"Kami melihat ada agenda setting agar vonis hakim itu disokong masyarakatPadahal, dari fakta persidangan, keterlibatan ustad Abu sama sekali tak terbukti," katanya
Mabes Polri memilih hati-hati berkomentar soal sms iniKabagpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar hanya berjanji akan melakukan pengecekan terhadap sms itu"Kita punya cybercrimeSms itu sendiri sudah bentuk teror," katanya.
Soal penangkapan delapan warga terkait terorisme (JP 12/06) , Boy juga belum banyak bicara"Sebagian masih dalam pengembanganAda di Jakarta, Pekalongan dan Kaltim," katanya
Soal keterkaitan orang-orang ini satu sama lain, Boy juga belum membeber"kita masih menunggu bahan dari penyidiknya," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Publik Percaya Tiga Petinggi Demokrat Terlibat
Redaktur : Tim Redaksi