JAKARTA - Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menegaskan bahwa dirinya, istri ataupun anak tak akan maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang, namun SBY dipastikan masih akan berpengaruh pada format politik Indonesia pasca-2014Posisi SBY yang memegang kendali Partai Demokrat (PD), jelas akan berpengaruh pada jagad politik nasional.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Andrinof Chaniago, menyatakan, cara pandang masyarakat luas terhadap SBY diperkirakan tidak akan banyak berubah
BACA JUGA: Busyro Belum Minat Daftar ke Pansel KPK
Menurut Andrinof, meski PD tengah dihantam dengan beragam isu namun selagi SBY berperan di publik maka ketua Dewan Pembina PD itu masih punya dukungan luas"Dan yang harus diingat, Demokrat adalah partai keluarga
BACA JUGA: Publik Percaya Tiga Petinggi Demokrat Terlibat
Urusan bisa diselesaikan di ruang kerja di CikeasNamun soal seberapa kuat dukungan publik terhadap SBY, Andrinof mengatakan bahwa hal itu juga akan tergantung pada kebijakan-kebijakan SBY dalam menjalankan roda pemerintahan
BACA JUGA: Dieng Dinyatakan Aman, Pengungsi Boleh Pulang
Jika Pemerintahan SBY saat ini berhasil, lanjut Andrinof, tentu masyarakat akan memberikan dukungan dan tidak mudah dirayu dengan paradigma tandinganTetapi jika kebijakan yang diambil pemerintah saat bersama mitra koalisinya dianggap tidak tepat, hal itu sama saja memberi amunisi kepada rival politik SBY"Bisa jadi nanti 2014 Prabowo dan PDIP punya peran lebih," ulasnya.
Sedangkan dosen komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Gun Gun Hariyanto mengajak publik untuk benar-benar mencatat dan mengingat pernyataan SBY saat membuka acara Forum Kepemimpinan Muda Indonesia 2011, Kamis (9/6) laluPasalnya, pernyataan SBY itu masih mengambang
"Ini sengaja dibuat untuk menurunkan tensi dan menekan tingkat resistensi yang kuat terutama dari mediaKarena terkait posisi Demokat dan SBY sendiri," ulas Gun Gun
Pertanyannya, kata Gun Gun, apakah SBY akan benar-benar merealisasikan ucapannya itu"Hanya waktu yang menentukan," tandasnya.
Sedangkan Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, menyatakan, Presiden yang terpilih hasil Pilpres 2014 mendatang harus sosok yang kuat dalam hal kepemimpinanNamun demikian, presiden terpilih itu juga harus memiliki dukungan kuat dan bukan dari partai bermasalah
"Memang perlu pemimpin yang menerapkan disipilin yang kerasPemimpinnya harus dari partai yang kuat pula," cetusnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Tim Pemburu Koruptor Dipertanyakan
Redaktur : Tim Redaksi