Bergaya Sporty, Bukan Berarti Menteri yang Satu Ini tak Cinta Kebaya

Selasa, 21 April 2015 – 12:03 WIB
Siti Nurbaya. Foto-foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SOSOK Kartini masa kini tak lagi harus memakai kemben berlapis kebaya, rok span dan rambut disanggul. Kartini masa kini lebih banyak menunjukkan kegigihan dan prinsip sebagai wanita tangguh dalam bekerja dan membangun kehidupan. Itu pula yang ditunjukkan menteri perempuan di Kabinet Kerja, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar.

Natalia Laurens, Jakarta

BACA JUGA: Rindu Ade, Penggagas Writing Heroes Daerah-Daerah Konflik dan Bencana

Penampilan Siti sehari-hari memang sedikit berbeda dengan para menteri perempuan lainnya di Kabinet Kerja. Siti lebih suka memakai kemeja putih lengan pendek maupun lengan panjang digelung dan celana bahan warna hitam yang nyaman. Ini, kata dia, memudahkannya untuk bergerak bebas saat bekerja. Lalu kapan terakhir Siti memakai kebaya?

"Saya terakhir pakai kebaya waktu anak-anak saya menikah. Sudah setelah itu enggak pernah pakai kebaya lagi," tutur Siti sambil tersenyum di rumah dinasnya, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/4).

BACA JUGA: Ketika Polda Sumsel Merekrut Enam Penghafal Alquran Menjadi Polisi

Bertahun-tahun tak memakai kebaya, bahkan saat pelantikannya sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Siti akhirnya memakai kebaya lagi saat bertemu tim JPNN.com di kediamannya.

BACA JUGA: Kisah Nurika, Bidan Desa Terpencil yang Diikuti Buaya saat Melayani Pasien

Ini bukti bahwa Siti juga masih mencintai kebaya. Siti tampil cantik pagi itu, dengan kebaya berwarna dasar abu-abu, bercorak warna-warni lembut. Kebayanya terbuat dari benang sutera. Sementara bawahannya ia memakai rok panjang berbahan lembut berwarna abu-abu. Warna senada dengan kebayanya.

Politikus Partai Nasdem tersebut juga tampak berbeda dari biasanya saat memakai kebaya. Tak ada gurat lelah di wajahnya. Justru, sapuan lipstik tipis membuat wajah perempuan kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1956 itu menjadi lebih segar. 

"Sesuai dengan temanya, karena Hari Kartini jadi saya memakai kebaya ini. Sudah lama tidak pakai kebaya," canda Siti.

Mantan Sekjen Kemdagri perempuan pertama itu mengungkapkan kebiasaannya memakai pakaian kasual atau sporty, bukan berarti membuatnya tak mencintai kebaya dan jenis pakaian wanita lainnya. Siti mengaku sejak dulu bahkan sangat suka menjahit sendiri baju khusus perempuan dan mengumpulkan kain-kain khas daerah dengan motif cantik. 

Salah satunya adalah kain dari Palembang yang dipakai untuk membuat kebayanya tersebut. Hanya saja hobi menjahitnya itu kini ditinggalkan karena kesibukkan bekerja. Namun, Siti tetap menyukai baju-baju perempuan saat ini.

Selain kebaya, Siti mengaku juga mengagumi pakaian dan gaya hijab perempuan muslim di Indonesia. Menurutnya, gaya berhijab di Indonesia adalah yang terbaik di antara mode hijab negara tetangga lainnya.

"Kita itu paling bagus mode hijabnya dibanding negara lain seperti Turki, Malaysia. Indonesia saya senang lihat yah, bagus-bagus modenya," imbuh Siti.

Siti berharap dunia mode hijab dan kebaya dari kain khas Indonesia akan terus berkembang di pasar Indonesia. Menurutnya, apapun pakaian yang dikenakan perempuan Indonesia, yang terpenting adalah inspirasi dan keteguhan serta keberanian untuk menunjukkan kualitas diri. Setelah ini, Siti akan kembali berpakaian sporty seperti biasanya untuk bekerja. Namun, ia memastikan semangat kerjanya untuk mewujudkan cita-cita sosok Raden Ajeng Kartini tidak akan luntur. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nora, Terlalu Menikmati menjadi Tentara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler