jpnn.com, SAMARINDA - Ahmad Setiawan (10) meninggal dunia di lubang bekas tambang batu bara yang berjarak 50 meter dari rumahnya di Jalan Pangeran Suryanaa, Bukit Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (22/6).
Berdasarkan informasi yang dihimpu Prokal, awalnya Ahmad bersama enam kawannya pulang dari mengaji pada pukul 17:00.
BACA JUGA: Berita Duka, Ashari Meninggal Dunia
Mereka tidak langsung pulang ke rumah, tetapi bermain di lubang bekas tambang.
BACA JUGA: Berita Duka, Anto bin Sulaiman Meninggal Dunia
BACA JUGA: Berita Duka, Anto bin Sulaiman Meninggal Dunia
Setelah bermain, enam anak pulang ke rumah masing-masing. Mereka tidak memberi tahu bahwa Ahmad tenggelam di lubang bekas tambang.
Orang tua Ahmad yang sadar anaknya tidak pulang meminta tolong kepada para warga untuk melakukan pencarian.
BACA JUGA: Ujianor Meninggal Dunia di Hari Jumat
Jasad Ahmad baru ditemukan pada pukul 18:15. Dinamisator Jatam Kaltim Pradarma Rupang mengatakan, nenek Ahmad menemukan pakaian korban di pinggir lokasi kejadian.
Menurut Rupang, lokasi lubang tambang dengan rumah korban berjarak 540 meter dan masuk konsesi PT IBP.
“Mereka (PT IBP) mengakui itu khususnya blok Pinang. Temuan Jatam, tidak ada plang atau tanda berbahaya wilayah yang dilarang masuk di lokasi kejadian ini," ujar Rupang.
Dia menilai Pemerintah Provinsi Kaltim tidak menganggap penting keselamatan hidup anak-anak.
Sebab, tidak ada langkah tegas atau terobosan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa anak di lubang tambang.
"Sejumlah kasus tewasnya anak di kolam bekas tambang sepertinya tidak penting bagi duet ini (Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi)," ujar Rupang. (mym)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor CPO Tumbuh 57,42 Persen
Redaktur & Reporter : Ragil