jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Majelis Hakim Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Tanjungkarang, Bandarlampung, Surono meninggal dunia, pada Kamis (25/11) siang.
Kabar meninggalnya Hakim Surono dibenarkan rekannya Hakim Hendro Wicaksono. Dia mengatakan kabar duka tersebut membuat pihaknya sempat tidak percaya dan kaget.
BACA JUGA: Bawa Senjata Api, Nur Wandi Ditangkap Polisi
Hakim Hendro mengatakan setelah mendapat kabar duka tersebut, pihaknya langsung menunda sejumlah sidang.
Sedikitnya ada enam agenda sidang tindak pidana korupsi (tipikor) termasuk perkara korupsi benih jagung, di Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Tanjungkarang, Bandarlampung, ditunda.
BACA JUGA: Info Terbaru Soal Kasus Aldo yang Tewas Dibantai di Dekat Pos Lantas
Keenam sidang tipikor yang ditunda itu adalah sidang perkara korupsi bendahara BPBD Kota Bandarlampung, anggaran makan minum di DPRD Pringsewu, korupsi pengadaan benih jagung dan dua sidang perkara korupsi dana desa.
“Agendanya acara saksi, keterangan terdakwa dan juga ahli. Namun, tadi kami baru dapat informasi salah satu rekan kami Hakim Surono meninggal dunia. Jadi kami secara kemanunisian akan mengantar ke Tangerang tempat almarhum,” katanya, Kamis (25/11).
BACA JUGA: Amad Kejar Polantas Pakai Pedang Lantaran Tak Terima Anaknya Ditilang, Videonya Viral
Kabar duka meninggalnya salah satu hakim tersebut membuat pihaknya sempat tidak percaya dan kaget.
“Konsentrasi kami juga buyar. Tadi sudah kami sampaikan semua ke JPU dan juga para saksi yang hadir untuk kembali pada pekan depan. Termasuk untuk yang jauh zoom meeting saja. Ini di luar rencana kami semua,” kata dia.
Lanjutnya, pihaknya mendapatkan kabar duka meninggalnya Hakim Surono itu sekitar pukul 12.30 WIB. Dirinya menjelaskan, meninggalnya rekannya itu ketika sedang akan melakukan seleksi pertandingan lomba tenis meja.
“Tadi pagi juga mainnya bersama saya. Pada saat bermain tiba-tiba beliau jatuh dan langsung kami bawa ke Puskesmas Satelit Palapa dekat dengan Stadion Pahoman.”
BACA JUGA: Mantan Kapolsek Kutalimbaru Dimutasi, Anak Buahnya Dipecat, Kasusnya Sangat Berat
“Dan ada kawan yang menunggu di sana informasinya bahwa beliau meninggal dunia. Jadi kami ini mau mengantar beliau ke rumah duka yang berada di Tangerang,” ungkapnya. (ang/wdi/radarlampung)
Redaktur & Reporter : Budi