jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruangan kerja anggota Komisi VI DPR I Nyoman Dhamantra di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (12/8). Penggeledahan itu merupakan tindak lanjut dalam penyidikan kasus suap pengurusan impor bawang yang menyeret politikus PDI Perjuangan tersebut.
Sejumlah penyidik bergerak ke ruangan 0682 di Gedung Nusantara I. Penyidik tampak melihat-lihat berbagai dokumen di ruangan yang ada di lantai enam itu.
BACA JUGA: PAN Usul MPR Dipimpin 10 Orang, Politikus PDIP: Stop Mengakomodasi Libido Politik
BACA JUGA: Nyoman PDIP Terima Suap, Apartemennya dan Rumah Anaknya Digeledah KPK
Setidaknya ada delapan petugas KPK yang ikut penggeledahan. Sejumlah petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR berjaga di depan pintu ruang kerja Nyoman.
BACA JUGA: Nyoman PDIP Terima Suap, Apartemennya dan Rumah Anaknya Digeledah KPK
Petugas pamdal DPR menjaga pintu ruangan kerja I Nyoman Dhamantra yang tengah digeledah penyidik KPK, Senin (12/8). Foto: Ricardo/JPNN.Com
Sebelumnya KPK juga menggeledah apartemen Nyoman di kawasan Permata Hijau. Penyidik lembaga antirasywah itu juga menyasar rumah tempat tinggal anak Nyoman di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Lima Bidang Ini Jadi Prioritas PDIP Usai Kongres
Nyoman telah menyandang status tersangka suap pengurusan izin impor bawang. KPK menduga Nyoman meminta fee sebesar Rp 3,6 miliar dan Rp 1.700 hingga Rp 1.800 per kilogram dari kuota 20 ribu ton untuk berbagai perusahaan.
BACA JUGA: KPK Tetapkan Anggota DPR Nyoman Dhamantra Jadi Tersangka Suap Impor Bawang
KPK telah menjerat dua orang dekat Nyoman, yakni Mirawati Basri dan Elviyanto. Selan itu, KPK juga menjerat pihak swasta yang diduga menyuap Nyoman, yakni Chandry Suanda alias Afung, Doddy Wahyudi dan Zulfikar.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Klaim Usulan Amandemen Terbatas Berbeda dengan Era Soeharto
Redaktur : Tim Redaksi