Dalam artikel yang masih ditulis oleh Philip Dorling, bertajuk "US denied visa to Yudhoyono aide over alleged crimes" dan dimuat Sabtu (12/3) itu, disebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) pernah menahan visa bagi Sjafrie Sjamsoeddin (kini menjabat Wakil Menhan, Red), dengan alasan dugaan keterlibatan dalam 'kejahatan di Timor Leste'.
Tak dikeluarkannya visa Sjamsoeddin pada 2009 itu, saat hendak mendampingi Presiden SBY menghadiri KTT G20 di Pittsburgh, Pennsylvania, tentu akhirnya diketahui sendiri oleh Pemerintah RI
BACA JUGA: Berita The Age Dinilai Memprovokasi Publik
Namun alasan tak dikeluarkannya visa itu tidak dijelaskan oleh pemerintah ASSjamsoeddin sendiri (saat itu) disebut 'dicekal masuk' AS via Department of Homeland Security AS, terkait dugaan keterlibatannya dalam apa yang disebut sebagai "aktivitas teror" dan "pembunuhan extrajudicial"
BACA JUGA: KBRI Evakuasi 414 WNI
Namun demikian, menurut SMH yang mengutip sumber WikiLeaks, berdasarkan dokumen kawat diplomatik Kedubes AS di Jakarta ke Washington, diketahui bahwa sebenarnya Sjamsoeddin direkomendasikan oleh Kedubes AS untuk diberikan visa (diperbolehkan masuk AS)."Kami memperhatikan bahwa sebagai seorang penasehat kunci bagi Presiden RI dan kandidat pengisi kabinet, kunjungan Sjamsoeddin ke AS akan dapat memfasilitasi dan memperkuat hubungan AS-Indonesia," demikian alasan Kedubes AS ke Washington, sebagaimana kawat diplomatik yang dibocorkan dan dikutip SMH tersebut.
Meski begitu, pihak AS tampaknya masih yakin dengan dugaannya atas 'kejahatan' Sjafrie Sjamsoeddin, sehingga visa pun akhirnya tidak dikeluarkan
BACA JUGA: Lihat di Televisi, Warga Aceh Tak Trauma Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto Sebarkan Ilmu dari Soeharto
Redaktur : Tim Redaksi