Berita Miring Pemerintahan SBY Berlanjut di SMH

Masih Berdasarkan Kawat Diplomatik AS yang Dirilis WikiLeaks

Sabtu, 12 Maret 2011 – 18:39 WIB
JAKARTA - Suratkabar top Australia, The Sydney Morning Herald (SMH), kembali melanjutkan tulisan berisi tudingan 'miring' terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Kali ini, setidaknya sebagaimana bisa dilihat di terbitan online artikel tersebut, fokus sorotan adalah pada Sjafrie Sjamsoeddin, yang disebut di sana sebagai salah satu penasehat terdekat SBY.

Dalam artikel yang masih ditulis oleh Philip Dorling, bertajuk "US denied visa to Yudhoyono aide over alleged crimes" dan dimuat Sabtu (12/3) itu, disebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) pernah menahan visa bagi Sjafrie Sjamsoeddin (kini menjabat Wakil Menhan, Red), dengan alasan dugaan keterlibatan dalam 'kejahatan di Timor Leste'.

Tak dikeluarkannya visa Sjamsoeddin pada 2009 itu, saat hendak mendampingi Presiden SBY menghadiri KTT G20 di Pittsburgh, Pennsylvania, tentu akhirnya diketahui sendiri oleh Pemerintah RI

BACA JUGA: Berita The Age Dinilai Memprovokasi Publik

Namun alasan tak dikeluarkannya visa itu tidak dijelaskan oleh pemerintah AS
Nyatanya, berdasarkan dokumen kawat diplomatik AS yang dibocorkan WikiLeaks ke SMH, hal itu masih ada hubungannya dengan dugaan 'aktivitas masa lalu' jenderal TNI tersebut.

Sjamsoeddin sendiri (saat itu) disebut 'dicekal masuk' AS via Department of Homeland Security AS, terkait dugaan keterlibatannya dalam apa yang disebut sebagai "aktivitas teror" dan "pembunuhan extrajudicial"

BACA JUGA: KBRI Evakuasi 414 WNI

Namun demikian, menurut SMH yang mengutip sumber WikiLeaks, berdasarkan dokumen kawat diplomatik Kedubes AS di Jakarta ke Washington, diketahui bahwa sebenarnya Sjamsoeddin direkomendasikan oleh Kedubes AS untuk diberikan visa (diperbolehkan masuk AS).

"Kami memperhatikan bahwa sebagai seorang penasehat kunci bagi Presiden RI dan kandidat pengisi kabinet, kunjungan Sjamsoeddin ke AS akan dapat memfasilitasi dan memperkuat hubungan AS-Indonesia," demikian alasan Kedubes AS ke Washington, sebagaimana kawat diplomatik yang dibocorkan dan dikutip SMH tersebut.

Meski begitu, pihak AS tampaknya masih yakin dengan dugaannya atas 'kejahatan' Sjafrie Sjamsoeddin, sehingga visa pun akhirnya tidak dikeluarkan
Apalagi, berdasarkan bocoran kawat diplomatik AS itu pula, disebutkan bahwa kritik lain pun bermunculan terhadap saran Kedubes AS di Jakarta, antara lain dari Kedubes AS di Dili yang memastikan bahwa Sjamsoeddin terlibat dalam operasi militer masa lalu itu. (ito/jpnn)

BACA JUGA: Lihat di Televisi, Warga Aceh Tak Trauma Lagi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto Sebarkan Ilmu dari Soeharto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler