Berita TV One Dinilai Bukan Produk Pers, Tapi Propaganda

Kamis, 03 Juli 2014 – 14:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Berita TV One yang mengait-ngaitkan antara kader PDIP dengan PKI dinilai bukanlah sebagai produk pres. Namun berita yang ditentang oleh para pendukung Jokowi-JK itu adalah bentuk propaganda yang mengandung fitnah, pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter. 

"Jika ada yang mengatakan bahwa berita yang disiarkan TV One adalah bagian dari kebebasan pers, itu salah. Itu adalah propaganda untuk memfitnah orang," kata pengamat media Prof Dr Erman Anom kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/7).

BACA JUGA: Masyarakat Diminta Kasihan Kepada Awak Redaksi TV One

Dengan demikian, tegas Anom, apa yang dilakukan TV One adalah kejahatan politik. Sebab, pemiliknya telah menggunakan frekuensi publik untuk melakukan serangan-serangan politik kepada lawannya.

Anom lantas menyayangkan pihak-pihak yang bertugas mengawasi pemilu, misalnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Polri. Dia menilai pihak-pihat tersebut telah gagal menjaga pemilu yang bermartabat.

BACA JUGA: Sebelum Kampanye, Jokowi-JK Melayat ke Makam Nanang Masoem

Dosen Universitas Unggul ini tetap mengharapkan para pendukung Jokowi menahan diri dan tidak melakukan tindakan destruktif. “Sebaiknya tim sukses Jokowi-JK mengirimkan surat protes yang disampaikan langsung ke  TV One. Kalau perlu lakukan kampanye boikot fitnah dengan tidak menonton siaran televisi tersebut,” katanya.

Anom menyerukan agar para pendukung melakukan perlawanan terhadap pemilik media yang menggunakan pers sebagai alat untuk mencapai ambisi kekuasaan dengan mengabaikan martabat dan etika jurnalistik. “Tapi lakukanlah dengan damai, jangan merusak,” katanya. (mas/jpnn)

BACA JUGA: Ada Capres Halalkan Serangan Fajar, Jokowi-JK Kerahkan Relawan Awasi TPS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suap ke Akil Belum Terealisasi, KPK Bisa Jerat Zainuddin Amali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler