jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen menggunakan prinsip berkelanjutan dalam menumbuhkan perusahaan.
Aktivitas bisnis pun dijalankan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Government) seja 2002 silam, bahkan dilaporkan setiap tahun.
BACA JUGA: PKT Dorong Pemberdayaan Masyarakat Maritim via Creating Shared Value
Penerapan ESG tersebut berhasil mendapat pengakuan dan apresiasi dalam ESG Disclosure Awards 2021.
PKT menyabet dua kategori penghargaan sekaligus, yakni Rating Leadership AA dan Best ESG Disclosure dari Majalah Investor yang bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation.
BACA JUGA: Peringatan Hari UMKM Nasional, PKT Mengajak Pengusaha Lokal Go Digital
Penghargaan diterima oleh Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta, secara live virtual pada Rabu (27/10) lalu.
Hanggara mengatakan penghargaan tersebut merupakan cerminan kinerja PKT menjaga keberlanjutan perusahaan dan lingkungan. Berbagai program yang dijalankan PKT mencakup tiga pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang diselaraskan dengan 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs).
BACA JUGA: PKT Pastikan Bantu Pemenuhan Oksigen Medis di Kaltim
"PKT terus membangun ekosistem bisnis yang berfokus pada ESG secara konsisten," ucap Hanggara dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/11).
Hanggara menjelaskan pengelolaan lingkungan merupakan aspek utama yang menjadi perhatian serius PKT.
Hal itu didukung secara penuh kesadaran oleh seluruh insan perusahaan.
PKT juga menggagas berbagai inovasi untuk mewujudkan stabilitas lingkungan yang lebih baik, menekan pencemaran dan dampak aktivitas industri semaksimal mungkin.
“Dorongan bagi insan perusahaan tak hanya melalui pengembangan inovasi, tetapi juga aksi nyata penyelamatan lingkungan dan ekosistem dalam mewujudkan keseimbangan antara profit, people, dan planet sebagai salah satu misi perusahaan,” kata Hanggara.
Hanggar juga membeberkan PKT meningkatkan kinerja lingkungan melalui kebijakan Life Cycle Assesment (LCA).
"Mencakup 5 aspek lingkungan, yakni efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air limbah, pengurangan pencemaran udara, 3R limbah B3, 3R limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati," Hanggara.
PKT mampu menekan volume emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 683.520,26 ton CO2 atau setara 16,73 persen dari total beban emisi perusahaan pada tahun ini.
Selain itu, Hanggara menjelaskan untuk efisiensi air, PKT telah mendaur ulang sebesar 7.732.730 meter kubik atau sekitar 80,87 persen dari total kebutuhan air selama 2020.
Semua aktivitas itu, lanjut dia, bagian dari komitmen dan konsistensi PKT, sehingga menerima penghargaan Proper Nasional Peringkat Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk keempat kalinya pada 2020.
“Kebijakan LCA adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk terus fokus dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Seluruh aspek di dalamnya menjadi perhatian utama untuk ditingkatkan setiap tahun,” imbuh Hanggara.
PKT juga mendorong terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia melalui pemberdayaan hingga pembinaan masyarakat secara berkesinambungan.
Beberapa program mencakup perbaikan lingkungan, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan hingga pengambangan kapasitas SDM.
"Budidaya tanaman obat keluarga, pembinaan kawasan pesisir hingga pemilahan dan pengolahan sampah terpadu bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bontang," ungkap Hanggara.
PKT juga menginisiasi program PKT Proaktif, sebagai wujud kontribusi sebagai agen pembangunan, disamping tanggung jawab sosial bagi masyarakat dan stakeholders.
"Upaya tersebut direalisasikan dengan berbagai langkah konkret dalam aktivitas bisnis selain CSR," kata dia.
PKT juga mendorong pengembangan UMKM, industri perintis, hingga pembangunan dan perbaikan lingkungan. “Begitu juga selama pandemi Covid-19, PKT proaktif meningkatkan kontribusi dengan menyasar kesehatan masyarakat dan upaya penanggulangan dampak di segala bidang,” tegas Hanggara. (mcr10/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia