Berkunjung ke Pesantren, Mbak Tutut Disambut Meriah Para Santri

Jumat, 15 Februari 2019 – 00:56 WIB
Mbak Tutut melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mubarak. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mbak Tutut melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mubarak, Cimuncang, Sumur Pecung, Serang. Kunjungan pemilik nama lengkap Siti Hardijanti Rukmana ini merupakan salah satu rangkaian kegiatannya selama di Banten.

Mbak Tutut bersama rombongan disambut pimpinan pesantren Al-Mubarak Kiai Mahmudi, para santri, tokoh agama, dan tokoh adat di lingkungan pesantren Al-Mubarak, Banten.

BACA JUGA: Mbak Tutut Ingat Pesan Pak Harto

Irama marching band mengiringi kedatangan Mbak Tutut dan Siti Hutami Endang Adiningsih, atau Mamiek Soeharto.

Setiba di lingkungan pesantren, Mbak Tutut diberikan kalungan bunga oleh istri Kiai Mahmudi. Meskipun hujan turun rintik, hal itu tidak menyurutkan para santri dalam menyambut kedatangan keluarga Cendana itu.

BACA JUGA: Nasihat Pak Harto ke Anak-anaknya Jelang Lengser 21 Mei 1998

Di depan gerbang pesantren, purnawirawan TNI/Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) turut menyambut kedatangan Mbak Tutut. Usai menerima kalungan bunga, Mbak Tutut langsung diterima di kediaman Kiai Mahmudi.

"Saya sangat kagum dengan Pak Harto. Saya ingat Pak Harto banyak membangun masjid ketika tahun 1990 bahkan sampai ke Irian. Sehingga di Irian banyak masyarakat yang masuk Islam, salah satunya karena jasa Pak Harto," ungkap Kiai Nasmudin bin Haji Busro, tokoh agama Banten membuka pertemuan dengan Mbak Tutut.

BACA JUGA: Nassar Pamer Foto Bareng Mbak Tutut, Ada Bisnis Apa Ya?

Dalam kesempatan tersebut, Kyai Nasmudin mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa Indonesia yang saat ini banyak mengalami perseteruan karena hal-hal yang bukan prinsip.

Menurut dia, hal itu disebabkan melemahnya ideologi pancasila di bangsa Indonesia. Pancasila hanya dijadikan simbol dan pengakuan, namun sedikit realisasi.

"Tahun 1980 saya tidak setuju dengan asas tunggal. Tapi sekarang baru kepikiran sama saya, ideologi Pancasila sangat penting dalam membangun bangsa.”

Lebih jauh, Kiai Nasmudin mengungkapkan peran Soeharto ketika menghadapi PKI tahun 1965. Atas peran Pak Harto, PKI dapat diberangus hingga ke akar-akarnya.

"Bisa dibayangkan kalau saat itu Pak Harto tidak mengambil tindakan tegas, apa jadinya Indonesia. Mungkin Indonesia akan jadi PKI semua," katanya.

Ia pun mendoakan jasa-jasa baik yang dilakukan selama Soeharto dicatat oleh Allah, diberikan ganjaran terbaik, ditempatkan di tempat yang mulia, dan bangsa Indonesia dapat mengambil pelajaran terbaik dari kepemimpinan Pak Harto.

Dalam kesempatan sama, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mubarak Kiai Mahmudi menuturkan, banyak jasa-jasa Pak Harto selama berkuasa 32 tahun. Di antaranya dalam bidang pendidikan. Dalam membantu siswa/i, santri, hingga mahasiswa, Soeharto mendirikan beberapa yayasan untuk memberikan beasiswa kepada keluarga yang kurang mampu. Salah satunya adalah Yayasan Darmais.

"Saya dulu sebulan sekali mengambil bantuan dari Bina Graha dan Cendana melalui Yayasan Darmais bu, tapi setelah Pak Harto berhenti, yayasan pendidikan Islam pada gulung tikar semua," ungkap Kiai Mahmudi.

Ia berharap dalam Pilpres mendatang, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno lebih memberikan perhatian lebih terhadap dunia pesantren, sehingga ke depan lahir ulama-ulama yang dari pesantren sebagai pelanjut risalah.(esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andika Monoarfa Jadikan Mbak Tutut Dewan Pembina Perbasasi


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler