jpnn.com - KARO- Setelah lama reda, Gunung Sinabung kembali menggeliat. Minggu (29/6) malam lalu gunung berapi aktif yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu erupsi dengan letusan debu mencapai ketinggian 4 ribu meter atau 4 kilometer.
Alhasil, warga di sekitar kaki gunung harus merasakan dampak debu halus berwarna putih kecokelatan yang mengganggu indra penciuman dan penglihatan.
BACA JUGA: MA Putuskan SK Menhut Nomor 44 Tidak Sah
Desa Sukandebi, Naman, Sukanalu hingga Sigarang-Garang, Kecamatan Naman Teran merupakan yang terparah dihujani material debu vulkanik.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Windi Cahya, mengatakan, pasca erupsi, aktivitas kegempaan Sinabung masih tinggi.
BACA JUGA: Sudi Janjikan Keppres Pemakzulan Bupati Karo Segera Terbit
Hal itu terlihat dari masih terekamnya gempa tremor dan gempa guguran dengan jarak luncur 1.000 sampai 2.500 meter ke arah selatan.
"Masih berpotensi erupsi. Namun, status Sinabung masih siaga. Rekomendasi juga masih sama, radius 3 kilometer harus steril," katanya.
BACA JUGA: Titik Panas Meningkat di Kalteng
Erupsi Sinabung pada Minggu malam menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian warga. "Dengan dibersihkan begini, mudah-mudahan masih bisa dipanen. Kalau tidak segera dibersihkan, debu vulkanik membuat tanaman menjadi kering dan mati," ujar Tatang Ginting, warga Desa Naman yang menanam kentang. Dia baru dua bulan kembali dari pengungsian.
Jalur menuju kawasan radius 3 kilometer dari puncak Sinabung ditutup dan dijaga aparat TNI. Hal itu untuk mencegah warga masuk.
Sementara itu, karena tidak ada masker, warga terpaksa menggunakan alat seadanya untuk menutup mulut dan hidung.
Erupsi Sinabung kali ini memantik kepanikan masyarakat. Mereka dengan mata telanjang dapat melihat jelas guguran lava pijar turun menyusuri jalur yang telah terbentuk sebelumnya.
Sementara itu, di sebagian kawasan radius 4 sampai 5 kilometer dari puncak Sinabung terjadi hujan debu dengan intensitas lumayan tinggi.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung di Desa Ndogum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Ahmad Nabawi, mengungkapkan, ketinggian kolom debu mencapai 4 kilometer dan bergerak menuju ke timur.
"Selain erupsi juga terjadi luncuran awan panas ke arah Tenggara dengan jarak luncur mencapai 4.500 meter. Lama erupsi sekitar 67 menit dan sampai sekarang tremor masih tinggi," paparnya.
Warga diminta waspada dan tidak masuk ke wilayah dalam radius kilometer atau zona merah Sinabung. (ca/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penambang Pasir Ilegal Masih Bandel
Redaktur : Tim Redaksi