jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai 2015 sebagai tahun yang cukup baik bagi Polri dari sisi kinerja. Dia mencatat setidaknya ada empat prestasi menonjol Polri di tahun kemarin.
Pertama, keberhasilan Polri mengamankan Pilkada Serentak. Kedua, keberhasilan Polri mengamankan Natal 2015 dan malam Tahun Baru 2016 di tengah ancaman teroris.
BACA JUGA: Kisah Jenderal Gatot Saat Mendamaikan Konflik Tanpa Senjata
Ketiga, duet Kapolri Jenderal Badrodin Haiti-Wakapolri Komjen Budi Gunawan berhasil membangun soliditas Polri pascagoro-goro suksesi Kapolri Sutarman. Keempat, ada sembilan kasus korupsi besar yang dibongkar (mantan) Kabareskrim Budi Waseso, meski saat ini penuntasannya berjalan lamban.
Namun demikian, kata Neta, masih sulit bagi Polri untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat. Karenanya, lanjut Neta, soal kepercayaan masyarakat ini tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah besar Polri di tahun 2016.
BACA JUGA: Kapolda NTT: Ini Pesan Khusus Presiden Jokowi
"Hanya memang meski dibenci, Polri tetap ditunggu masyarakat terutama jika ada peristiwa yang menyulitkan masyarakat," kata Neta, Minggu (3/1).
IPW menilai di 2016 ini persoalan besar yang dihadapi Polri adalah upaya membenahi sikap, perilaku dan kinerja anggotanya terutama jajaran bawah yang belum maksimal dilakukan di 2015. Begitu juga perubahan mind set di jajaran menengah atas belum maksimal dan masih cenderung larut dengan pencitraan.
BACA JUGA: Satu Anggota OPM Dibakar Warga, Temukan 471 Peluru
Akibatnya, sambung Neta, Revolusi Mental belum berjalan maksimal. Keinginan Polri untuk mendapat kepercayaan masyarakat tidak terwujud. Respon yang lamban dan tidak adanya kepastian hukum dalam sebuah perkara juga masih menjadi momok. "Akibatnya, di sepanjang 2015 masyarakat masih menilai polisi sulit untuk bisa dipercaya," ujarnya.
Dia juga mengingatkan bahwa di sepanjang 2015 ada sejumlah kasus yang membuat Polri kedodoran. Di antaranya kasus penembakan gelap, perampokan bersenjata api. Kemudian, geng motor, balapan liar, perempuan tewas korban pembunuhan, polisi bunuh diri, polisi salah tembak, curanmor, dan narkoba. "Termasuk polisi yang terlibat narkoba cenderung meningkat," jelasnya. (Boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Yonif 731/Kabaresi di Pulau Seram, Panglima TNI Bangga!
Redaktur : Tim Redaksi