Berprofesi Dalang, Wowon Ciptakan Tokoh Fiktif untuk Perintah Pembunuhan

Selasa, 24 Januari 2023 – 21:41 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tersangka pembunuhan berantai Wowon Erawan diduga telah menciptakan tokoh fiktif bernama Aki Banyu untuk perintah menghabisi korbannya.

Sosok Aki Banyu adalah tokoh fiktif yang dianggap sakral dan sakti oleh Duloh dan Dede berkat pengaruh Wowon.

BACA JUGA: Polisi Menduga Korban Pembunuhan Wowon Cs Lebih dari 9 Orang

"Ternyata salah satu tersangka, yaitu Wowon berperan sebagai Aki Banyu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Jakarta, Selasa.

Selama melakukan pembunuhan, Duloh dan Dede hanya mendapatkan perintah dari Aki Banyu melalui suara telepon.

BACA JUGA: Beredar Video Penangkapan Gibran, KPK Bilang Begini

"Pada saat kami lakukan penangkapan, ponsel atas nama Aki Banyu ini ternyata selama ini dipegang oleh Wowon," jelas Hengki.

Hengki menambahkan kedua tersangka percaya bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan Aki Banyu dari suaranya.

BACA JUGA: Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Masih Evakuasi Penumpang

"Wowon ini profesinya adalah dalang sehingga suaranya dapat berubah-ubah, sehingga Duloh dan Dede percaya bahwa itu adalah Aki Banyu," jelas Hengki.

Sebelumnya pihak kepolisian telah menangkap tiga tersangka pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35) di Cianjur pada Selasa (17/1).

Dari pengakuan tersangka terdapat sembilan korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP) berbeda, tiga jasad di Bekasi, empat jasad di Cianjur dan dua jasad di Garut.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP, subsider 338, 339 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara minimal 20 tahun maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Reza Indragiri: Ada 10 Sampai 11 TKP Pembunuhan yang Dilakukan Wowon Cs


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler