jpnn.com, JAKARTA - Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menjadi saksi yang meringankan dalam sidang kasus tindak pidana terorisme atas terdakwa Munarman, Rabu (23/2).
Dalam kesaksiannya, pria yang karib disapa Noel itu menyatakan bahwa Munarman mempunyai latar belakang aktivis.
BACA JUGA: Ketua Jokowi Mania Tak Pernah Diminta Jadi Saksi untuk Munarman, Begini Ceritanya
Atas hal itu, dia memastikan Munarman bukan seorang teroris seperti yang didakwaan jaksa penuntut umum.
“Munarman mempunyai jiwa sosial dalam berinteraksi hingga terlibat dalam kerja-kerja advokasi,” ujar dia dalam pesidangan.
BACA JUGA: Kubu Munarman Hadirkan Saksi Meringankan, Salah Satunya Ketua Jokowi Mania
Noel juga menyebut ada kesamaan antara Munarman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Munarman dan Jokowi sama-sama korban fitnah.
“Presiden Jokowi orang yang tidak antikritik, sama diframing terhadap Munarman. Munarman yang suka kekerasan. Sama halnya Jokowi difitnah, Presiden Jokowi komunis, Presiden Jokowi antikritik, Jokowi benci ulama,” beber Noel.
BACA JUGA: Munarman Eks FPI Buka Suara soal Baiat Simpatisan ISIS di Makassar
Menurut dia, pihak yang melakukan fitnah ini sebagai calo di lingkaran kekuasaan pemerintah.
“Calo-calo ini lah perannya. Kami semua difitnah di republik ini," ujar dia.
Noel juga menilai sosok Munarman tidak sepaham dengan ISIS.
Dia meyakini Munarman sebagai orang yang tegak lurus dengan NKRI.
“Saya diskusi dengan Munarman, saya konfrontir ke beliau, beliau bilang enggak karena dia tahu kelompok ISIS mainan dari luar,” kata Noel.
Noel pun meminta agar Munarman tidak dijatuhi hukuman mati atau seumur hidup.
"Jangan karena hanya pandangan politiknya kawan saya (Munarman) dihukum mati atau seumur hidup,” tegas Noel.
Diketahui bahwa Noel bersaksi atas permintaan dirinya sendiri.
Dia memastikan kesaksiannya ini bukan diminta kubu Munarman. (cuy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elfany Kurniawan