Ketua Jokowi Mania Tak Pernah Diminta Jadi Saksi untuk Munarman, Begini Ceritanya

Rabu, 23 Februari 2022 – 19:20 WIB
Aktivis ‘98 yang juga Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer alias Noel. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sidang kasus tindak pidana terorisme dengan terdakwa Munarman kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (23/2).

Dalam sidang kali ini, kubu Munarman mendapat kesempatan menghadirkan saksi meringankan. Salah satu yang bersaksi adalah Immanuel Ebenezer selaku Ketua Jokowi Mania (JoMan).

BACA JUGA: Munarman Eks FPI Buka Suara soal Baiat Simpatisan ISIS di Makassar

Sebelum memberi keterangan di persidangan, lelaki yang karib disapa Noel itu mengaku datang sebagai saksi atas inisiatif sendiri.

“Saya meminta kepada Munarman untuk menjadi saksi beliau. Saya yang minta ya, bukan Munarman yang minta,” ujar dia kepada wartawan di PN Jaktim, Rabu.

BACA JUGA: Kubu Munarman Hadirkan Saksi Meringankan, Salah Satunya Ketua Jokowi Mania

Dari situ kemudian Munarman sepakat dan dia pun memutuskan menjadi saksi meringankan. Noel juga mengaku punya hubungan perkawanan dengan Munarman.

Lanjut Noel menerangkan bahwa dalam persidangan Munarman, dia melihat adanya tuduhan sesat yang utarakan oleh jaksa penuntut umum kepada Munarman terkait kasus tersebut.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Munarman: Ini Kebodohan Akut yang Disebarkan Pihak-Pihak Dungu

“Kami melihat bahwa narasi soal Munarman dihukum mati sebelum ada putusan itu juga opini yang keji juga dan sesat. Jangan juga karena ada sebuah pandangan politik kemudian orang dihukum atas sebuah fitnah yang tidak terbukti," tegas dia.

Noel pun meyakini Munarman sama sekali tidak terkait dalam aksi terorisme. Hal ini dapat dibuktikan ketika aksi 212 di Monas  pada 2016.

Dia menyebut saat itu Munarman duduk berdekatan dengan sejumlah pejabat, bahkan seorang Presiden Joko Widodo juga ada di situ.

"Munarman pada 2016 di Monas sebagai koordinator 212, itu berdiri dengan Presiden dan ada beberapa menteri yang strategis, satu panggung,” kata dia.

Noel menyebut seandainya Munarman teroris, maka eks Sekretaris Umum FPI itu punya kesempatan untuk menyerang Presiden Jokowi.

Dia kemudian mengungkap bukti lain yang menguatkan Munarman bukan seorang teroris.

Salah satunya saat Munarman mengerahkan massa FPI untuk membantu mengawal Gereja HKBP di Cinere Jakarta Selatan.

"Munarman juga yang memberitakan FPI untuk mengawal pembangunan gereja di Cinere. Ketiga, Munarman pernah mengutuk yang namanya pengeboman gereja di Surabaya, Jawa Timur, dan itu fakta-fakta," tegas Noel. (cuy/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Redaktur : Adil
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler