BACA JUGA: Selingkuh, Oknum Polisi Dipolisikan
Satu regu terdiri atas lima orang harus mengenakan pakaian adatSaat diberangkatkan peserta mendapatkan amplop berisi perintah apa yang harus dilaksanakan
BACA JUGA: PNS Bandar Sabu Terus Diburu
Saat sampai di etape II di depan pabrik particle board PT KTI, peserta harus ganti baju memakai seragam olahragaDi etape ini kembali peserta mendapatkan amplop perintah lanjutan
BACA JUGA: Tersangka Traffiking Melarikan Diri ke LN
Selanjutnya peserta melanjutkan perjalanan ke garis finish di TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan)Sebelum garis finish peserta harus memarkir sepedanya lalu berlari ke dalam TWSL untuk mengambil kupon berisi nomor untuk ditempelkan.Setelah berhasil menempelkan nomor peserta harus berlari kembali ke tempat memarkir sepedaTerakhir peserta mengayuh sepedanya kembali ke garis finish"Kegiatan ini bukan hanya lomba saja tetapi juga ada outbound-nya," ujar ketua panitia Lilik Roosmiyartini kepada wartawan, Minggu (20/12).
Lomba sepeda ria dilepas Asisten Administrasi Tartib Gunawan yang mewakili Wali Kota BuchoriJuga nampak hadir Ketua Perwosi Kota Probolinggo Rukmini Buchori dan Wakil Ketua Perwosi Kusmiyati Bandyk Soetrisno serta beberapa kepala satuan kerja (satker) dan camat.
"Melalui kegiatan bersepeda semoga bisa meningkatkan olahraga di Kota ProbolinggoDengan bersepeda dapat menyadari arti penting dari olahragaBersepeda itu olahraga yang murah, meriah, dan menarik," kata Tartib.
Dandanan ibu-ibu peserta sepeda ria memang menarikSepeda ikut dihias menggunakan kertas krep, balon, bahkan buah-buahanPakaian adatnya juga beragam, mulai dari Marlena, Sakera, sampai petaniUntuk mempermudah ganti baju peserta memakai baju olahraga didoble dengan pakaian adat.
Di garis start satu per satu peserta dilepas, bukan serentakDi garis start mereka diberi sebuah amplop tertutupDalam amplop tersebut berisi perintah dalam lombaSaat di garis start peserta nampak begitu antusiasSambil mengayuh sepeda mereka bernyanyi atau melontarkan yel-yel sambil melambaikan tangan.
Akibat terlalu bersemangat beberapa peserta sampai kebablas mengambil amplop tugas dari panitia"Ojok nyanyi-nyanyi tok.Iki amplope," tegur seorang panitia pembagi amplop disambut tawa penonton yang mengetahui kejadian lucu ituAlhasil, peserta dalam satu regu itu harus mengerem mendadak atau terpaksa nyalip sepeda di depannya.
Lepas dari start melintasi Jalan Ikan Kerapi - pasar Kronong MayanganDi depan particle board peserta berhenti dan buru-buru memarkir sepedanyaRegu yang lebih dulu datang sudah ganti bajuDisediakannya ruang ganti ternyata tidak berfungsi maksimal karena ibu-ibu memilih melepas rangkepan di pinggir jalan.
Lucunya, ada salah satu regu yang tidak membaca amplopSehingga tidak tahu isi dalam perintahnyaSaat semua peserta berhenti ganti baju, mereka tetap mengayuh sepeda sampai akhirnya dipanggil oleh panitiaAda juga peserta yang menyerahkan amplop dari etape I itu ke panitia di etape II.
"Ayo buka wis, ayo buka cepetan," seru salah seorang peserta ke regunya untuk segera ganti bajuPeserta yang semula memakai sandal jepit pun harus segera menggunakan kaos kaki dan sepatuSetelah diberi amplop kedua, peserta pun langsung membacanya.
"Nyanyi yo koyok mau.Ayo sing ceria," teriak Tari, peserta dari bagian Humas dan Protokol menyemangati timnyaMereka pun berangkatSepanjang jalan mereka menjalankan perintah dari amplop tersebut(fa/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 174 HA Sawah Gagal Tanam
Redaktur : Auri Jaya