BACA JUGA: Inilah Jadwal Wawancara Calon Hakim Agung
"LSM asing yang memiliki standar ganda wajib diwaspadai
Wawan menyoroti beberapa tindakan yang selama ini dilakukan LSM asing, termasuk Greenpeace yang melakukan provokasi terhadap bangsa lainnya di Indonesia
BACA JUGA: Gayus Sebut Denny Menyuruhnya Kabur ke Singapura
Dengan alasan kampanye lingkungan hidup, Indonesia mendapatkan tekanan kuat dalam hal eksploitasi sumber daya alam seperti batubara, kelapa sawit, kakao, dan beberapa sumber daya alam lain.Padahal, imbuh dia, beberapa produk alam Indonesia menjadi jawara dalam hal kualitas pada pasar internasional
BACA JUGA: Polisi Tak Berdaya Tangkap Nazaruddin
Tak hanya itu, produk kakao Indonesia juga menjadi primadonaNamun, dengan dalih merusak lingkungan keberadaan perkebunan Indonesia ditentang habis-habisan.“Greenpeace perlu ada klarifikasi, jangan sampai kebijakan pemerintah bergeser gara-gara tekanan dari LSM yang belum dapat dipertanggungjawabkan datanyaSumber pendanaan Greenpeace sangat besar jadi harus dilihat apakah dana yang diterima dari donatur membuat LSM itu obyektif,” cetusnya.
Disebutkan, banyak data Greenpeace tidak valid terutama terkait angka-angkaKeberadaan Greenpeace di Asia menurut Wawan adalah untuk menekan negara berkembang terutama Indonesia dan FilipinaTidak obyektifnya Greenpeace terlihat saat LSM asing tersebut melakukan demonstrasi menolak pembangunan PLTU di Kanci Wetan, CirebonSedangkan PLTU yang dibangun oleh negara maju dengan menggunakan energi batubara Indonesia justru luput dari perhatian.
"Artinya memang ada agenda khusus dari Greenpeace, kritik boleh tetapi harus terbuka dengan data yang obyektifJangan sampai karena motif persaingan ekonomi, Indonesia dianggap merusak hutan dan produknya diboikot oleh negara-negara maju," ungkapnya. (tas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kompak Bantah Tudingan Nazaruddin
Redaktur : Tim Redaksi