jpnn.com, JAKARTA - Para petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (15/10) siang. Kedatangan mereka menjeguk delapan anggotanya yang ditahan pihak kepolisian.
Petinggi KAMI yang hadir yakni mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin bersama tokoh lainnya. Kedatangan sekaligus hendak menemui Kapolri Jenderal Idham Azis.
BACA JUGA: Informasi Terbaru soal Nasib 3 Aktivis KAMI, Terancam 6 Tahun Penjara, Denda Rp1 M
“Ya gini, kami kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami dari presidium, eksekutif dan lain-lain. Kami menunggu sampai ada jawaban,” kata Gatot di Bareskrim, Kamis.
Namun, dari Bareskrim maupun Kapolri Jenderal Idham Azis, semuanya tidak ada yang mau menerima kehadiran Gatot Cs.
“Enggak ada masalah (ditolak), ya sudah,” imbuh Gatot.
Gatot pun tak tahu apa alasan dari Kapolri dan Bareskrim menolak bertemu dengan mereka. “Enggak tahu, ya pokoknya enggak dapat izin ya enggak masalah,” tambah dia.
BACA JUGA: 8 Aktivis KAMI Ditangkap, Begini Reaksi PA 212
Setelah mendapat penolakan, Gatot bersama para elite KAMI pun pergi dari Bareskrim. “(Sekarang) ya pulang lah, masa mau tidur di sini (Bareskrim),” tandas Gatot.
Diketahui, delapan pentolan KAMI telah ditahan oleh Bareskrim. Mereka adalah Juliana, Devi, Khairi Amri, dan Wahyu Rasari Putri, Kingkin Aninda, Anton Permana, Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan