jpnn.com, BEKASI - Forum Honorer K2 (FHK2) bertemu DPRD Kota Bekasi pada Kamis, 7 Juli 2022.
Dalam pertemuan itu, Ketua FHK2 Kota Bekasi Muhammad Rahmat Derajat meminta Komisi I DPRD mendukung perjuangan mereka menjadi aparatur sipil negara (ASN).
BACA JUGA: Pentolan Honorer K2 Mengajak Kepala Daerah Ikut Demo, Astaga!
"Ketua Komisi I dan anggota komisi mendukung perjuangan honorer K2," kata Rahmat kepada JPNN.com, Jumat (8/7).
Dia menyebutkan enam tuntutan honorer K2 adalah:
BACA JUGA: Pemerintah & DPR Melukai Honorer K2, Dalam Banget, Pak Kepala BKN, Tolonglah
1. Mendesak kepada pemerintah pusat melalui pemerintah daerah untuk menyelesaikan honorer K2 yang tercatat dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN).
2. Pemerintah pusat agar memberikan jalur afirmasi/jalur khusus untuk honorer K2 agar semua terakomodasi menjadi ASN.
BACA JUGA: Said: Nasib Honorer K2 Menunggu Presiden Baru, Ditarik-ulur Bak Layang-Layang
Menurut Rahmat, yang dimaksud jalur afirmasi/jalur khusus di sini adalah:
- a. Tidak memandang usia (karena honorer K2 rata-rata usianya sudah melewati batas usia pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), bahkan mendekati pensiun.
- b. Tidak memandang status pendidikan/jurusan.
- c. Honorer K2 memiliki masa kerja lebih dari 17 tahun ke atas.
3. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) segera melakukan verifikasi data honorer K2 yang masih aktif bekerja sampai saat ini.
4. Selesaikan honorer K2 yang statusnya magang, padahal sebenarnya adalah honorer K2 dan datanya tercatat di database BKN.
5. Dimohon kepada pemerintah daerah dan pusat harus tegas, konsisten, konsekuen dalam menentukan keputusan agar hak warga negara (khususnya honorer K2) tidak tertindas.
"Pemerintah harus turun langsung ke lapangan untuk membuktikan mana yang fakta dan mana yang memanipulasi data.
6. Bantu perjuangkan seluruh honorer K2 untuk mendapatkan haknya menjadi ASN, dengan dibuatnya peraturan yang sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
"Kami butuh solusi untuk macam -macam permasalahan yang ada di dalam honorer K2," pungkas Rahmat. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad