jpnn.com - JAKARTA--Jajaran pengurus Lembaga Dakwah Islam indonesia (LDII) meminta Presiden Joko Widodo memperkuat sektor ekonomi syariah di Indonesia.
Ini disampaikan Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam usai bertemu presiden di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore (8/1).
BACA JUGA: Jokowi Larang PLN Naikkan TDL Hingga Tiga Bulan ke Depan
"Tadi bicarakan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN kita persiapkan ke arah sana tapi bangun dulu persepsi. Misalnya melalui seminar, tingkat ASEAN. Tadi presiden kami mohon untuk buka, September nanti (tema) penguatan ekonomi syariah," ujar Abdullah.
Menurut Abdullah, pihaknya menekannya pada presiden, ekonomi syariah bukan semata milik umat Islam di Indonesia. Melainkan juga mencakup masyarakat beragama lain.
BACA JUGA: Jamin Mulai 1 Januari tak Ada lagi Tiket di Bawah Rp 500 Ribu
"Kami sampaikan pada presiden masalah ekonomi syariah bukan atribut Islam. Tapi atribut semua agama. Kita kumpul dengan pemimpin agama lain, Kristen, Budha mengatakan konsep syariah itu konsep yang adil, sehingga menguntungkan semua pihak," sambungnya.
Untuk penguatan konsep ini, kata dia, telah dilaporkan pada presiden bahwa LDII akan menggelar seminar-seminar nasional di berbagai provinsi.
BACA JUGA: Kemenhub Bantah Batalkan Penerbangan Citilink Jakarta-Medan
"LDII mengadakan seminar-seminarr nasional di berbagai provinsi supaya bangun persepsi yang sama," kata Abdullah. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak ada Lagi Tiket Pesawat di Bawah Rp 500 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi