DIRUT PT Pertamina Ari HSoemarno mengatakan, jika tahun ini besaran alpha tetap dipatok 8 persen, maka pihaknya akan merugi dari bisnis BBM bersubsidi
BACA JUGA: Pertamina Minta Besaran Alpha Naik Jadi 13,4 Persen
''Ruginya bisa Rp 2 triliun,'' ujarnyaNilai kerugian tersebut dihitung dengan asumsi rata-rata harga minyak mentah pada 2009 di kisaran USD 50 per barel dan kurs Rp 11.000 per USD
BACA JUGA: Malaysia Pangkas Bunga Jadi 2,5 Persen
Padahal, tahun lalu, Pertamina meraup untung Rp 4 triliun dari bisnis BBM bersubsidi karena tingginya harga minyak.
Menyikapi hal tersebut, Badan Pengatur Hilir Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan besaran alpha berbentuk konstanta atau tetap dalam nilai tertentu.
Anggota Komite BPH Migas Adi Subagyo mengatakan, dengan mekanisme bentuk konstanta, maka akan lebih baik bagi Pertamina maupun pemerintah
BACA JUGA: KPPU Janji Akan Periksa Industri Bandel
Sedangkan ketika harga minyak turun seperti saat ini, maka Pertamina yang rugi," katanyaMenurut Adi, pihaknya akan mengusulkan perubahan alpha dari persentase ke konstanta bisa masuk dalam perubahan APBN 2009"Nilai konstantanya bisa berbentuk rupiah atau dolar AS," terangnya.
Dalam APBN 2009, volume BBM bersubsidi ditetapkan 36,8 juta kiloliter dengan alpha sebesar delapan persen dari harga patokan minyak di pasar Singapura (MOPS)
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Alvin Lie mengatakan, besaran alpha bagi Pertamina sangat terkait erat dengan efisiensi yang bisa dicapai oleh Pertamina.(owi/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehabisan Dana, GM Tunggu Talangan Cair
Redaktur : Tim Redaksi