JAKARTA - Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, menyatakan bahwa total utang pemerintah Indonesia hingga Juli 2011 mencapai Rp1.733,64 triliunDalam sebulan, utang pemerintah naik Rp9,5 triliun dibanding Juni 2011 sebesar Rp1.723,9 triliun
BACA JUGA: PLN Tidak Persoalkan Subsidi Listrik Dipangkas
Jika dibandingkan dengan jumlah utang pada Desember 2010 sebesar Rp1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Juli 2011 lalu bertambah menjadi Rp56,79 triliun
BACA JUGA: Pemerintah Dongkrak Anggaran Belanja Modal
Pada tahun 2011, saja, pemerintah berencana menambah alokasi pembayaran utang hingga mencapai Rp249.727 triliun, atau meningkat sekitar Rp35 triliun dari tahun 2010
Dani menambahkan, naiknya jumlah hutang akan semakin mencolok bila dibandingkan dengan total porsi belanja pemerintah untuk menunjang program pendidikan dasar 9 tahun hingga perguruan tinggi, jaminan kesehatan masyarakat, serta pembangunan koperasi dan usaha kecil/menengah.
"Rakyat patut marah, tidak karena semakin besarnya beban pembayaran cicilan bunga dan pokok utang dalam APBN, tetapi lebih dari itu adalah semakin meningkatnya peranan kapitalis asing melalui utang luar negeri dalam menuntun perubahan arah kebijakan ekonomi-politik Indonesia yang semakin jauh dari cita-cita proklamasi 1945," tegasnya.
Karenanya, dalam memperingati 66 tahun kemerdekaan RI kali ini Koalisi Anti Utang (KAU) mendesak pemerintah konsisten melaksanakan pasal 33 UUD 1945
BACA JUGA: Porsi RAPBN 2012 Dinilai Menyesatkan
KAU juga mendesak agar penyusunan APBN benar-benar diarahkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, melalui optimalisasi pendapatan negara dari pajak dan penerimaan sumber daya alam dan memperbesar alokasi untuk pemenuhan hak konstitusi rakyat"Penyusunan APBN juga harus membatasi porsi pembayaran utang dan mencegah praktek korupsi dan pemborosan anggaran negara," pintanya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Defisit RAPBN 2012 Dipatok Rp 125,6 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi