jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangan terkait penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E, Rabu (7/9).
Anies memastikan akan hadir memenuhi panggilan penyidik komisi antikorupsi.
BACA JUGA: Dapat Surat Panggilan dari KPK, Anies Mengaku Bukan Sebagai Saksi, Tetapi
Dia mengaku tidak memiliki persiapan khusus menjelang diperiksa KPK.
“Datang saja, tidak ada persiapan khusus,” kata Anies seusai hadir pada peluncuran komitmen pengurangan emisi karbon di Jakarta, Selasa (6/9).
BACA JUGA: KPK Siap Proses Kombes Edwin Penerima Suap Kasus Narkoba, Asal
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu enggan menanggapi lebih lanjut pertanyaan wartawan terkait dirinya yang akan diperiksa di KPK, Rabu (7/9) besok.
Anies kemudian berlalu meninggalkan salah satu hotel di Jakarta, tempat diselenggarakannya peluncuran terkait pengurangan emisi karbon.
BACA JUGA: Rekening Lasmi Demokrat Diblokir KPK Karena Diduga Berkaitan dengan Kasus Korupsi Bapaknya
Seperti diketahui, KPK melayangkan surat panggilan kepada Anies.
KPK akan meminta keterangan kepada Anies soal penyelenggaran Formula E.
"Saya dimintai surat panggilan KPK, Rabu, 7 September pagi," kata Anies saat menghadiri pemotongan kabel udara untuk proyek utilitas di Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (5/9).
Anies menegaskan akan datang untuk memberikan keterangan terkait Formula E.
Selain itu, Anies menyatakan tidak ada keterangan dalam surat panggilan itu, sehingga dirinya berniat hanya untuk memenuhinya dan selebihnya akan dijelaskan seusai pertemuan.
“”Insyaallah saya akan datang dan akan membantu untuk bisa membuat semuanya menjadi lebih jelas," ungkap Anies
Lebih lanjut, Anies mengonfirmasi kembali kepada wartawan memang benar menerima panggilan dari KPK.
Sebelumnya, KPK masih melanjutkan pemeriksaan kasus dugaan korupsi ajang balap mobil listrik Formula E.
"Belum disetop kasusnya," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (31/8).
Ali mengatakan KPK masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari para saksi sesuai koridor hukum yang berlaku. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi