jpnn.com - JAKARTA - Fenomena alam kembali bakal menyapa Indonesia. Setelah Gerhana Matahari Total (GMT) Maret lalu, kini warga di 124 kota, di sepuluh provinsi Indonesia, akan kembali bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin (GMC), Kamis (1/9) besok.
Alur GMC ini akan melewati Samudra Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudra Hindia. Nah, di Indonesia GMC bisa diamati pada sore hari menjelang matahari terbenam berupa Gerhana Matahari Sebagian, yaitu di Kep. Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian barat.
BACA JUGA: Kakak Bang Ipul Beri Rp 300 Juta, Bertha hanya Serahkan Rp 250 Juta
Di situs BMKG menyebutkan, sepuluh provinsi yang bisa mengamati gerhana adalah Sumatera Barat (bagian selatan), Bengkulu, Sumatera Selatan (bagian tenggara), Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur (bagian barat).
Secara umum, BMKG juga melansir, kontak pertama GMC 1 September 2016 ini adalah di Pacitan yang terjadi sekitar pukul 17:26: 00,9 WIB, untuk selanjutnya menyebar ke daerah lainnya.
BACA JUGA: PNS Diharapkan Ikut Mensukseskan Tax Amnesty
Mengingat gerhana ini terjadi saat sore hari di Indonesia, semua lokasi di pulau Jawa dan Kalianda, Lampung hanya terlewati oleh kontak pertama saja untuk kemudian Mataharinya terbenam.
Puncak gerhana akan pertama kali teramati di Seai-Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada pukul 17:52:18,5 WIB untuk selanjutnya menyebar ke lokasi lainnya di Sumatera. Setelah puncak gerhana ini, matahari pun terbenam di semua kota di Lampung, serta di beberapa kota di Sumatera Selatan dan Bengkulu.
BACA JUGA: Iduladha Harus Persatukan Umat dari Berbagai Perbedaan
Adapun proses gerhana berakhir ketika kontak terakhir terjadi. Hal ini akan teramati paling awal di Talang Ubi, Sumatera Selatan pada pukul 17:59: 36,0 WIB, dan paling akhir di Kepahiang, Bengkulu pada pukul 18:06:58,2 WIB.
Cara menyaksikan GMC berbeda dengan GMT. Untuk GMC bisa dilakukan secara kontak mata atau dilihat secara langsung. Sementara GMT harus menggunakan pelindung mata saat melihatnya. (iil/adk/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Prabowo Dukung Muhammadiyah Gugat UU Tax Amnesty
Redaktur : Tim Redaksi