Betapa Terhina, DPR dan Golkar Dikendalikan dari Rutan

Jumat, 24 November 2017 – 10:17 WIB
Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (19/11). KPK menahan Setnov terkait kasus korupsi E-KTP. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) terus menyuarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mencari pengganti Ketua Umum Setya Novanto yang berstatus tersangka korupsi dan ditahan KPK.

Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia menyebutkan, mayoritas kader partainya sesungguhnya berharap rapat pleno DPP Golkar 21 November 2017 lalu, membahas agenda Munaslub sebagai media mengimplementasikan tuntutan perubahan yang tidak bisa ditawar lagi.

BACA JUGA: Citra DPR Remuk Gara-gara Satu Orang

Sebab, setelah untuk kedua kalinya Setya Novanto menjadi tersangka dan telah ditahan, maka tidak ada cara atau jalan lain demi menyelamatkan Golkar dari keterpurukan selain mengganti tersangka korupsi e-KTP itu sebagai Ketum Golkar.

"Pergantian pun harus definitif, bukan temporer, sebagai dasar dimulainya perubahan secara menyeluruh, konsolidasi dan perbaikan citra partai," ujar Doli kepada JPNN, Jumat (24/11).

BACA JUGA: MKGR: Tak Ada Kubu-kubuan di Golkar!

Rapat pleno tiga hari lalu menurut Doli, seharusnya menjadi jalan memenuhi tuntutan konstitusi, dengan menunjuk pelaksana tugas (plt.) ketua umum, yang tugasnya hanya satu, yaitu menyelenggarakan Munaslub segera.

Namun lucunya, rapat pleno justru tidak membicarakan Munaslub, malah membahas 'surat wasiat' yang menghasilkan keputusan adanya pelaksana tugas. "Surat wasiat itu, bagi orang yang rasional dan waras, sudah seharusnya ditolak," tegas Doli.

BACA JUGA: Senior Golkar Dorong Munaslub untuk Dongkel Setnov

Cara itu juga dinilai menunjukkan bahwa SN menganggap Partai Golkar dan DPR RI seperti perusahaan milik pribadinya, seperti SN lah pemilik saham mayoritas, yang seluruh keinginannya harus dipenuhi, sekalipun saat ini dia berada di tahanan.

"Betapa terhinanya bangsa ini, lembaga tinggi negara seperti DPR dan Partai Golkar dikendalikan oleh seorang dari balik jeruji (Rutan KPK)," ucapnya menyesalkan.

Dengan situasi seperti itu, dia berharap ada kesadaran baru yang tumbuh dari inernal DPP Golkar. Elite partainya harus melihat realita betapa muaknya publik dengan tragedi SN. DPD Provinsi yang bisa jadi penentu untuk terselenggaranya Munaslub atau tidak juga harus punya sikap. Sebab dia mendengar dalam beberapa hari terakhir ada konsolidasi yang dilakukan sesama DPD Provinsi.

"Saya berharap mereka melakukannya secara serius dengan berorientasi pada penyelamatan Golkar, bukan didasari oleh kepentingan mereka masing-masing. Ini momentum bagi DPD Provinsi untuk merubah image dari sebelumnya seperti cap stempel DPP untuk menyatakan kesolidan dukung SN ke publik berubah menjadi garda terdepan perubahan di dalam tubuh Partai Golkar," pungkas Doli. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapor ke MKD, HMPI Berharap Setya Novanto Dipecat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler