jpnn.com - BATAM - Tindak pidana pencurian bermotor atau biasa disebut Curanmor berada di angka tertinggi kriminalitas di Batam. Terbukti, selama 2 tahun terakhir, jumlah laporan pencurian bermotor yang masuk ke Polresta Barelang 1.552 kasus. Meski laporan curamor ini menurun ditahun 2015, namun kriminalitas itu tetap menonjol dibanding kriminalitas lainnya.
Kapolres Barelang mengatakan selama tahun 2015 pihaknya mendapat 764 laporan curamor. Sekitar 164 kasus dapat diselesaikan. Sehingga 600 laporan masih menjadi PR polisi untuk pengungkapan.
BACA JUGA: JEGER! Koran Radar Bogor Dicekal di DPRD
"Jumlah pencurian bermotor menurun. Tahun lalu, kita merilis data 788 kasus dan hanya 125 kasus yang terungkap. Sedangkan kini ada 764 kasus, 164 dapat diungkap. Jadi PR kita untuk ranmor tahun 2014 dan 2015 ada 1263 kasus," terang Asep
Begitu juga dengan kriminalitas perampokan yang mengalami penurunan 19 persen dibanding tahun 2014. Dimana tahun lalu ada 165 kasus perampokan atau curat, sedang tahun 2015 hanya 146 kasus. Untuk jumlah pengunkapannya pun naik 28 persen.
BACA JUGA: Masih Ada ASN di Boalemo Belum Input PUPNS
"Setengah dari kasus perampokan di wilayah Polresta Barelang berhasil kita ungkap. Sekitar 51 persen. Sementara lainnya masih kita selidiki," kata Asep.
Penurunan juga terjadi untuk kasus pencurian biasa serta pencurian dengan pemberatan. Yang mana setengahnya berhasil diungkap dan yang belum terungkap masih menjadi PR polisi.
BACA JUGA: Pakar Ekonomi Bilang Pembubaran BP Batam Bakal Berdampak Seperti Ini
"Tren pencurian biasa dan dengan pemberatan menurun. Meski menurun, kita tak akan lengah. Kitap tetap melakukan patroli selama 24 jam," imbuh Asep.
Menurutnya, maraknya tindak kejahatan di Batam diakibatkan berbagai faktor. Salah satunya semakin minimnya lapang kerjaan di Batam. Sementara setiap tahunnya, jumlah penduduk di Batam terus meningkat. Bahkan, di tahun 2015, banyak investor yang beranjak dari Batam sehingga melakukan PHK terhadap karyawan.
"Kita tak mengatakan, pelaku kejahatan merupakan mereka yang berhenti bekerja. Namun karena sulitnya mencari lapangan kerjaan sehingga menimbulkan kriminalitas," pungkas Asep. (she)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biadab! Bayi Dijejali Selimut, Dibuang ke Jurang
Redaktur : Tim Redaksi