BI akan Lebih Selektif Izinkan Pendirian Bank

Senin, 15 Februari 2010 – 17:24 WIB
JAKARTA - Meski Indonesia diterpa krisis ekonomi tahun 1997 dan 2007 lalu, dunia perbankan masih tetap menjadi primadona bisnis keuangan di negeri iniHal ini terlihat dari menjamurnya bank-bank baru di Indonesia

BACA JUGA: BI Diminta Tegas Soal Direktur Kepatuhan

Namun Bank Indonesia (BI) selaku otoritas sentral perbankan, memastikan tidak akan mudah lagi memberikan izin pendirian bank mulai tahun ini.

"Kita akan perketat persyaratan
Sebelum izin disetujui, harus jelas dulu produk seperti apa yang akan mereka tawarkan pada masyarakat

BACA JUGA: Bank Besar Masih Kuasai Pasar

Bila sekiranya tidak memenuhi syarat dan diprediksi hanya akan membuat rugi nasabah, kita tidak akan mengeluarkan izin
Jadi pengawasan lebih intensif lagi," kata Deputi Gubernur BI, Muliaman Hadad, kepada wartawan, Senin (15/2), usai menjadi pembicara dalam seminar pengawasan perbankan di Hotel Borobudur, Jakarta.

Muliaman mengakui bahwa kasus Bank Century banyak memberikan pelajaran pada BI, untuk lebih memperketat pengawasan dan pemberian izin pendirian bank

BACA JUGA: Lembaga Superbody OJK Tak Mungkin Selesai 2010

Karena itulah katanya, BI bertekad akan lebih mengutamakan transparansi dan juga edukasi kepada masyarakat.

"Pengawasan sebenarnya sudah kita optimalkanNamun kenyataannya, masih banyak sekarang ini bank yang melakukan jual beli produk tidak bertuanSeperti pada kasus Century, yang menjual produk AntabogaKarena itu, edukasi keuangan pada masyarakat penting (artinya), saat melakukan investasiBI akan melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat," kata Muliaman pula.

Nantinya, kata Muliaman lagi, setiap bank yang akan mengajukan izin harus bisa memberikan presentasi tentang rencana kegiatan perbankan mereka"Setiap bank yang mau launching, harus jelas dulu manfaat dan resiko produknya pada pelangganKalau informasi sudah disampaikan, nanti terserah masyarakat yang melakukan penilaianHarus ada edukasi finansial pada masyarakat, dan BI akan melakukan itu," tegasnya(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi dan Nepotisme, Pemicu Krisis Ekonomi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler