jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 3,49 triliun pada periode 16-19 Agustus 2021.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan aliran modal asing ini terdiri dari investasi ke surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1,75 triliun dan saham sebesar Rp 1,74 triliun.
BACA JUGA: Sinyal Tapering Off The Fed Makin Menguat, Kurs Rupiah Kamis Pagi Ambyar
Sementara, aliran modal asing yang masuk sejak awal tahun hingga 19 Agustus 2021 mencapai sebesar Rp 14,56 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2021 (year to date/ytd), non residen beli neto Rp 14,56 triliun," kata Erwin dalam keterangan tertulis.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Mulai Digoyang Isu Tapering Off The Fed, Nih Buktinya...
Pergerakan modal asing ini membuat premi risiko untuk investasi yakni indikator Credit Default Swaps (CDS) Indonesia tenor lima tahun turun ke level 72,64 basis poin (bps) dari 73,50 bps.
Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun naik di level 6,32 persen. Sebagai perbandingan untuk melihat selisih suku bunga dengan negara maju, yield surat utang AS tenor 10 tahun atau US Treasury 10 tahun telah turun ke level 1,24 persen.
BACA JUGA: Isu Tapering Off The Fed Tak Bisa Dianggap Remeh, Coba Lihat Kurs Rupiah Senin
Erwin menuturkan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"BI juga akan memperkuat koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tegas Erwin. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia