Sinyal Tapering Off The Fed Makin Menguat, Kurs Rupiah Kamis Pagi Ambyar

Kamis, 19 Agustus 2021 – 10:26 WIB
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan kurs rupiah berpotensi melemah akibat menguatnya sinyal tapering off The Fed. Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah hari ini berpotensi melemah akibat menguatnya sinyal tapering off The Fed.

Menurutnya, saat ini pelaku pasar berekspektasi bank sentral Amerika Serikat itu akan melakukan penarikan stimulus atau tapering off.

BACA JUGA: Data Ekonomi AS Positif, Isu Tapering Off The Fed Menguat, Waspada Kurs Rupiah Jeblok!

Rupiah pada Kamis (19/8) dibuka melemah 232 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 14.405 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.373 per USD.

"Rupiah mungkin bisa melemah terhadap USD hari ini karena pasar kembali mengantisipasi kemungkinan tapering di akhir tahun ini," kata saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/8).

BACA JUGA: Isu Tapering Off The Fed Tak Bisa Dianggap Remeh, Coba Lihat Kurs Rupiah Senin

Ariston menjelaskan setelah notulen rapat kebijakan moneter The Fed dirilis dini hari tadi, USD terlihat menguat terhadap mata uang utama dunia dan mata uang regional.

Berdasarkan notulen tersebut, pasar melihat ada kemungkinan The Fed mulai mengurangi kebijakan pembelian obligasi mulai tahun ini.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Mulai Digoyang Isu Tapering Off The Fed, Nih Buktinya...

"Ini artinya likuiditas USD mulai ditarik dari pasar keuangan dan bisa mendorong penguatan USD," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, tekanan terhadap rupiah juga bisa disebabkan kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus Covid-19 di dunia akibat varian delta yang kurvanya belum ada tanda penurunan.

"Namun di sisi lain, surplus neraca perdagangan RI bulan Juli yang di atas USD 2 miliar mungkin bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini," kata Ariston.

Terkait pandemi, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia terus menurun di mana pada Rabu (18/8) mencapai 15.768 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,91 juta kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 1.128 kasus sehingga totalnya mencapai 121.141 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 29.794 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,44 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 343.203 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran Rp 14.400 per USD dengan support di kisaran Rp 14.360 per USD.

Pada Rabu (18/8) kemarin, rupiah ditutup stagnan atau sama dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.373 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler