BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Melambat Pada Triwulan III

Rabu, 07 Desember 2016 – 11:38 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - PADANG - Pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III tahun 2016 mengalami perlambatan yang signifikan. 

Dibandingkan pada triwulan yang sama, perlambatan cukup dalam ini terendah selang lima tahun terakhir. 

BACA JUGA: Properti Belum Rasakan Dampak Positif Tax Amnesty

Tercatat, perekonomian Sumbar hanya tumbuh 4,82 persen. 

Dalam laporan akhir tahun Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumbar pada Selasa (6/12), Kepala Perwakilan BI Wilayah Sumbar, Puji Atmoko mengatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumbar berasal dari kontraksi konsumsi pemerintah dan penurunan investasi. 

BACA JUGA: Ekonomi Global Labil, Ekspor Belum Jadi Andalan

Lalu, kebijakan penghematan ruang fiskal melalui penundaan dana transfer daerah dan belum maksimalnya kontribusi investasi. Semua itu berdampak pada pelemahan kinerja perekonomian. 

“Dari sisi eksternal, kontraksi ekspor mereda seiring membaiknya harga komoditas dunia,” kata Puji Atmoko.

BACA JUGA: Baca Aturan Penangguhan UMK Ini, Jangan Sampai tak Upah tak Sesuai

Meski begitu, lanjutnya, permintaan ekspor dari negara mitra dagang masih terbatas seiring belum solidnya perbaikan ekonomi negara-negara tersebut. 

Sementara lapangan usaha, perlambatan terjadi karena kontraksi sektor pertanian akibat cuaca ekstrem, musim pancaroba yang menghambat proses produksi serta penurunan kinerja perdagangan dan industri pengolahan. 

Di sisi lain, tingginya tingkat konsumsi rumah tangga di Sumbar masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. 

Selain melambatnya laju pertumbuhan ekonomi, laju inflasi ternyata juga mengalami peningkatan tahun 2016. Laju inflasi ini otomatis berimbas pada daya beli dan konsumsi masyarakat. 

Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini turut mempengaruhi kinerja perbankan. 

Menurut Puji Atmoko, pertumbuhan aset, kredit, dana pihak ketiga menunjukkan perlambatan. Belum lagi diiringi meningkatnya risiko kredit yang tecermin dari penurunan kualitas kredit.

BI Sumbar mengajak pemerintah daerah, pelaku usaha, perbankan dan akademisi lebih meningkatkan kepekaan terhadap gejolak perekonomian. 

“Perlu upaya antisipasi. BI sendiri mendukung pengembangan UMKM dengan penyediaan kajian atau penelitian tentang komoditas, produk, jenis usaha (KPJu) unggulan UMKM Sumbar,” kata Puji Atmoko.(dby)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BEI Target Gaet Minimal 30 Emiten Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler