jpnn.com - JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini akan mencapai Rp 160,4 triliun. Jumlah kebutuhan itu naik 14,57 persen, dibandingkan Lebaran tahun lalu, yang hanya sebesar Rp 140 triliun.
Dalam laman resminya, Bank Indonesia menyebutkan bahwa proyeksi kenaikan kebutuhan dana selama Ramadan ini bertambah karena dipicu dua faktor utama di luar pertumbuhan ekonomi. Pertama, pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri yang jatuh pada Juni hingga Juli, serta pembayaran gaji ke-13 dan 14.
BACA JUGA: ICW Tuding BPK Keliru Audit Sumber Waras
Kedua, jumlah hari libur Lebaran 2016 lebih banyak yakni enam hari, sementara tahun lalu hanya lima hari. Libur Lebaran tahun ini juga bertepatan dengan libur sekolah.
Karena itu, untuk mengantisipasi kebutuhan uang tersebut, BI melakukan penambahan titik dan frekuensi penukaran uang, baik oleh Bank Indonesia maupun oleh perbankan.
BACA JUGA: Soal Hukuman Mati, Jaksa Agung Sebut Masih Ada yang Ditunggu
Seperti tahun sebelumnya, penyerapan dana Lebaran masyarakat Jakarta melebihi kota lain. Hitungan BI, warga Jabodetabek akan menghabiskan uang Lebaran Rp 41,5 triliun atau setara 25,56 persen dari total kebutuhan nasional.
Peringkat berikutnya ditempati Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang memerlukan dana Lebaran senilai Rp 21,2 triliun. Sementara Lebaran di Jawa Timur menyerap Rp 19,9 triliun.
Sedangkan, kebutuhan uang Lebaran terendah yakni di Bali dan Nusa Tenggara yang hanya senilai Rp 6,6 triliun. Jika dilihat dari nilai pecahan uang, uang pecahan di atas Rp 20 ribu paling banyak dipakai dan mengambil porsi 92 persen dari total uang beredar selama Lebaran. Selebihnya atau sebesar 8 persen merupakan pecahan kecil di bawah Rp 10 ribu.
BACA JUGA: Fadli Zon: KPK Pura-pura Bodoh atau Bodoh Beneran?
“Diharapkan dengan langkah-langkah antisipasi yang ditempuh Bank Indonesia pada saat Ramadan dan Idul Fitri 1437H/2016, bisa memenuhi kebutuhan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai masyarakat secara optimal,” ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara seperti dikutip dari laman resmi Bank Indonesia. (adv/bca/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: KPK bukan Abdi Dalem Istana dan Ahok
Redaktur : Tim Redaksi