jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengungkapkan, ada penurunan anggaran ujian nasional (UN) 2019 dibanding 2017/2018.
Jika sebelumnya anggarannya mencapai Rp 500 miliar, tahun ini tinggal Rp 211 miliar karena 91 persen peserta didik menggunakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
BACA JUGA: Masih Berani Curangi Ujian Nasional, Siap-Siap Dipecat
"Penggunaan sistem UNBK menghemat anggaran 60 persen lebih. Kalau dihitung per siswa biaya ujiannya Rp 55 ribu. Dana itu dipakai selama mereka sekolah tiga tahun jadi sangat murah," kata Toto dalam konpers UN 2019 di Kantor Kemendikbud, Kamis (21/3).
Dia menyebutkan, pada penyelenggaraan UN 2019 ini terdapat sekitar 9 persen peserta didik yang melaksanakan UN berbasis kertas dan pensil (UNKP). Saat ini, proses distribusi naskah ke provinsi dan penggandaan naskah telah mencapai 100 persen untuk jenjang SMA/MA sederajat. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs sederajat proses pencetakan telah mencapai 70 persen (data per 20 Maret 2019).
BACA JUGA: Digelar Bulan Ini, UNBK 2019 Diikuti 7,5 Juta Siswa
Tahun ini, UN akan diikuti 8,3 juta peserta didik dan 103 ribu satuan pendidikan. Sebanyak 91 persen peserta didik siap mengikuti UNBK.
Pada kesempatan sama Sekretaris Kemendikbud Didik Suhardi mengungkapkan, kebijakan baru mengenai ujian nasional tahun ini terkait penyelenggaraan UN di daerah terdampak bencana (Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Sigi, Kab. Parigi Moutong, Kab. Lombok Utara). Ujian nasional dilaksanakan dengan penyesuaian bahan ujian sebagaimana kondisi pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah daerah terdampak bencana tersebut.
BACA JUGA: KPAI: Ratusan Siswa Terancam tak Bisa Ikut Ujian Nasional
"Hal baru lainnya adalah upaya menggali informasi non-kognitif siswa melalui angket siswa. Diharapkan informasi dari angket tersebut akan memberikan analisa yang komprehensif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi capaian siswa," papar Didik. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capek - capek Belajar untuk Ujian Nasional, Nilai enggak Dipakai
Redaktur & Reporter : Adil