Bidik Kaki Kena Pinggang, Polisi Tembak Mati Pemalak

Selasa, 06 September 2016 – 15:59 WIB
Keluarga dan warga sekitar menangisi jenazah Binsar Manik yang tewas ditembak polisi. Foto: MetroSiantar/jpg

jpnn.com - SIANTAR – Binsar Manik, 21, meregang nyawa setelah bagian belakang tubuhnya tertembus peluru polisi, Senin (5/9) malam.

Sejumlah warga sekitar menuturkan kejadian itu bermula pada Minggu (4/9) sekitar pukul 22.00 WIB.

BACA JUGA: Mantan Bupati OI Terlibat Narkoba Siap Tebus Kesalahan

Saat itu, Binsar bersama salah seorang temannya diduga memalak anak kos. 

Kapolsek Siantar Timur AKP G Damanik SH mengatakan, Binsar Manik memang merupakan Target Operasi (TO) kepolisian.

BACA JUGA: Pembawa Sabu Jadi Tersangka, Bripka dan Istri Direhab

Ia dilaporkan sering melakukan pemalakan terhadap warga di wilayah Siantar Timur. 

“Awalnya, Minggu (4/9), ada laporan pemerasan terhadap empat warga. Mendapat laporan, anggota langsung turun ke lokasi di Jalan KS Tubun depan Gereja HKI untuk melakukan cek TKP,” ungkap G Damanik seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group), Selasa (6/9).

BACA JUGA: Pencuri Motor Dikeroyok Massa, Besoknya Innalillahi

Di sana, personel Polsek Siantar Timur masuk dari Gang Aman.

Saat hendak masuk ke Jalan Makmur Kelurahan Asuhan, petugas bertemu dengan dua pria.

Ia adalah Binsar Manik dan seorang temannya yang belum diketahui identitasnya.

Keduanya sedang nongkrong di simpang Jalan Makmur.

Selanjutnya, melihat kedatangan mobil patroli polisi, kedua pria itu langsung lari.

Saksi korban yang mengenali pelaku yang memalaknya melihat dan menunjuk Binsar. 

Kemudian polisi mengejar keduanya. Saat akan dilakukan penangkapan, lanjut Damanik, Binsar berupaya melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri.

Tembakan peringatan pun tidak diindahkan. Karena tidak mau kehilangan buruannya, polisi langsung melumpuhkan Binsar Manik dengan tembakan mengarah ke kakinya.

Namun, saat timah panas diletuskan, tiba-tiba ia turun dari tangga hendak ke bawah rumah.

Sehingga timah panas yang diletuskan petugas mengenai pinggang belakang Binsar Manik.

Binsar pun ambruk begitu timah panas menerjang dirinya. Oleh polisi, ia lantas dilarikan ke RS Dr Djasamen Saragih.

Karena rumah sakit itu tak sanggup, Binsar dirujuk ke RS Vita Insani Pematangsiantar dan selanjutnya dirujuk ke RS Adam Malik Medan untuk mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di tubuhnya.

Namun, nyawa Binsar tidak tertolong lagi.

Itu karena proyektil peluru yang bersarang di tubuhnya mengenai ginjal.

“Dari simpang Jalan Makmur, dia sempat lari sejauh 50 meter. Lalu tiga petugas kita mengejarnya. Korbannya marga Marpaung dan marga Sibarani. Binsar memiliki enam komplotan dan sebelumnya Laporan Pengaduan (LP)-nya juga sudah ada. Modus Binsar dan komplotannya beraksi, dengan menuduh para korbannya melakulan tindak kejahatan,” imbuh Kapolsek. (fes/TH/Mag-01/ms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah! Dua Polisi Dikendalikan Penghuni Lapas buat Bisnis Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler