Bidik Kokas, Bakrie Rangkul Borneo

Rabu, 02 November 2011 – 01:51 WIB

JAKARTA - Bakrie group punya produk bisnis baruHasil bisnis high cooking coal (kokas) bisa dinikmati setelah PT Bakrie n Brothers Tbk (BNBR) melakukan penandatanganan kemitraan strategis dengan PT Borneo Lumbung Energy and Metal Tbk (BORN), satu-satunya perusahaan tambang kokas di Indonesia.
      
Presiden Direktur dan CEO BNBR, Bobby Gafur Umar, mengatakan pihaknya memilih bekerjasama dengan BORN karena memiliki produk cooking coal dan sangat potensial

BACA JUGA: Penelitian Obat, Novartis Gandeng Kampus

"Dulu kita hanya punya Bumi (PT Bumi Resources Tbk) dan sekarang sudah bertambah di bawahnya ada BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk) yang sangat prospektif dan yang lainnya," ujarnya, di Jakarta, Selasa (1/11).
      
Bobby menilai bahwa sinergisnya BNBR dengan BORN bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak tetapi juga bisa menjadi keuntungan bagi Indonesia dalam rangka memenangi persaingan bisnis pertambangan skala dunia
"Ini momentum yang baik juga untuk Indonesia," yakinnya.
      
Hal yang sama dikatakan Director Investor Relations and Corporate Finance BORN, Scott Merrillees

BACA JUGA: Properti Bakrieland Raup Rp 939,9 Miliar

Menurutnya, kemitraan ini bisa mengeksplorasi lebih banyak potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah


"Alangkah baiknya ada perusahaan champion dari perusahaan pertambangan Indonesia

BACA JUGA: Indeks Koreksi Tunggu Inflasi

Setidaknya, 5 atau 10 terbaik di duniaSaya tahu yang terbaik sekarang nomor satu dan dua masih dari Australia dan mereka memulai sejak kecil sampai berusia lebih dari 100 tahunSemoga kita tidak sampai selama itu," kata pria asal Swedia itu.
      
Proses sinergi keduanya adalah dengan kepemilikan BORN atas saham Bumi Plc, perusahaan yang terafiliasi dengan grup Bakrie dan tercatat di bursa London dan memiliki saham di BRMS dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)BORN berhutang sebesar USD 1 miliar kepada Standard Chartered Bank Indonesia dan Singapura.
      
Dengan pinjaman tersebut BORN memperoleh sebanyak 23,8 persen saham Bumi PlcSaham yang diberikan itu bersumber dari 47,6 persen saham milik Bakrie Group dan Long Haul Holdings yang juga masih terafiliasi dengan BakrieSehingga, dari total 47,6 persen kepemilikan saham Bakrie di Bumi Plc itu kini berbagi sama rata dengan BORN.

"Standard Chartered bertindak sebagai?sole lender?dalam transaksi kami dengan Bakrie and Brothers sebagai pemilik Bumi Plc," ujar Presiden Direktur dan CEO BORN, Samin Tan.
      
Menurutnya, perseroan juga menjaminkan dua aset tambang yang ada, arus kas perseroan, dan saham Bumi Plc yang dijadikan objek transaksi untuk memperoleh pinjaman bertenor lima tahun tersebut"Pinjaman inisenior loan, syaratnya tidak macam-macam," tegasnya.
      
Hingga akhir September 2011, modal BORN tercatat sebesar USD 900 juta dan aset kas senilai USD 230 jutaSementara jumlah utang perseroan mencapai USD 70 jutaPinjaman ke Standard Chartered dirasa tidak akan membebani neraca perseroan.

Samin mengaku, sudah sejak lama berniat membeli kepemilikan di salah satu perusahaan tambang milik grup BakrieDua bulan sebelum Borneo melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), Samin mengakui, pihaknya berniat melakukan merger dengan salah satu perusahaan tambang grup Bakrie"Dua bulan setelah kami IPO, kami menawar untuk membeli BRMS sebesar USD 1,8 miliar secara tunai, tapi penawaran kami ditolak," akunya.

Sementara itu, bagi Bakrie, dana yang didapat dari BORN senilai USD 1 miliar untuk pembelian saham Bumi Plc itu akan digunakan untuk membayar utang senilai total USD 1,38 miliar kepada konsorsium Credit Suisse"Sesuai dengan rencana jangka pendek BNBR untuk?deleveraging, dengan masuknya Borneo, kita akan mendapatkan cash sebesar USD 1 miliar," ujar Bobby.

Selanjutnya, BORN dan BNBR akan meminta persetujuan pemegang saham masing-masing dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan paling lambat akhir tahun ini.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba Bersih MedcoEnergi Naik 12,8 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler