BACA JUGA: Menang Olimpiade Bukan Jaminan Bisa Terima Beasiswa
Padahal, beasiswa Bidik Misi ini khusus diperuntukkan bagi para lulusan SMA yang memiliki kemampuan dan prestasi akademik yang bagus, namun tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menegaskan, seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) diwajibkan untuk aktif menjaring calon mahasiswa miskin (namun) berprestasi
BACA JUGA: Guru Honorer tak Digaji Sejak Januari
Pasalnya, ada sebanyak 20 ribu kursi yang disediakan per tahunnyaBACA JUGA: Siapkan Edaran Larangan Pungli di Sekolah Negeri
Siapa yang potensial akademik, tapi tidak mampu, itu yang harus diambil," ungkap Fasli ketika ditemui usai pertemuan rektor, di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (8/7).Dalam proses seleksi beasiswa Bidik Misi ini, lanjut Fasli, perguruan tinggi harus menyeleksi usulan calon penerima beasiswa Bidik Misi sesuai persyaratanYakni, seleksi ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi penyelenggara dengan memprioritaskan calon yang paling tidak mampu, calon yang mempunyai prestasi paling tinggi, dan memperhatikan asal daerah calon"Apabila diperlukan seleksi yang memerlukan kehadiran fisik pendaftar, maka seluruh biaya untuk mengikuti proses seleksi termasuk biaya transportasi dan akomodasi, ditanggung oleh perguruan tinggi terpilih yang bersangkutanHasil seleksi ditetapkan oleh Rektor/Ketua/Direktur atau yang diberi wewenang untuk itu setelah melalui proses verifikasi," papar Fasli.
Mantan Dirjen Dikti ini menjelaskan, PTN juga harus tetap melakukan pengecekan ulang terhadap data siswa yang melamar sebagai penerima beasiswa Bidik Misi tersebut"PTN harus teliti, siapa yang pantas menerima beasiswa tetapi belum dapatJika tetap tidak bisa memenuhi kuota, maka dibiarkan saja menjadi sisa anggaran dan dikembalikan ke kas negaraRata-rata beasiswa Bidik Misi ini menyediakan beasiswa sebesar Rp 10 juta per anak per tahun," sebutnya.
Untuk diketahui, Ketua Panitia SNMPTN Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sutarno, sebelumnya juga membenarkan adanya dugaan bahwa beasiswa Bidik Misi salah sasaranKarena itu katanya, pihaknya mewajibkan seluruh peserta Bidik Misi menandatangani surat pernyataan kesanggupan akan diverifikasi oleh Tim UNS"Kami akan siap mendatangi dari rumah ke rumah untuk memverifikasiKami berharap agar beasiswa ini jangan sampai salah sasaran, (yaitu) ke anak orang kaya," tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Rektor Universitas Padjajaran, Ganjar KurniaProgram Bidik Misi yang seharusnya menjadi hak calon mahasiswa baru dari keluarga miskin yang lolos tes akademik, menurutnya kenyataannya disalahgunakan oleh banyak pendaftar"Banyak orang yang dimasukkan ke Bidik Misi padahal keluarganya mampuIni zalim, karena memakan hak orang miskin," kata Ganjar.
Rektorat universitasnya, kata Ganjar, menemukan fakta dari hasil pemeriksaan langsung ke rumah penerima beasiswa Bidik Misi perdana, yaitu mahasiswa angkatan 2010Temuan itu diperoleh di berbagai daerah, seperti Cianjur, Lampung, Pulau Samosir, Bali, Palembang dan PadangGanjar mengatakan, ada 15 mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang ternyata tinggal di rumah mewah.
Makanya katanya pula, tahun depan, uang beasiswa mereka tersebut akan dicabut, dan dialihkan ke mahasiswa lain yang benar-benar miskin"Kami sudah berikan temuan ini ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Kemdiknas)Rekomendasi kami ke kampus lain, agar hati-hati menerima calon mahasiswa dari Bidik Misi," kata Ganjar pula(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiknas dan Rektor PTN Matangkan Kurikulum Baru Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi