Bidik Pasar Luar Negeri, Peruri Jadikan Palestina Pintu Masuk

Kamis, 14 Juli 2016 – 02:33 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) membidik Palestina sebagai pintu masuk penetrasi pasar ke luar negeri. Nantinya, Peruri berharap juga bisa menyasar negara tetangga Palestina.

Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan, kalau sudah terealisasi, tetangga Paletsnina seperti Yordania juga bisa disasar. Oleh karena itu, Peruri ingin hadir di satu wilayah dulu.

BACA JUGA: Wika Akan Lakukan Right Issue Rp 6,1 Triliun

Apalagi duta besar Palestina di Indonesia menyatakan minatnya untuk memesan paspor dari Peruri.

“Duta besarnya sudah berkunjung, ada perwakilan dari deputi menteri dalam negeri Palestina. Jadi kalau di Palestina paspor itu juga difungsikan sebagai KTP penduduk mereka. Saat KTT OKI dibicarakan lebih lanjut. Ini buat kita sebagai commercial based,” ujar Prasetio.

BACA JUGA: PT Sarinah Klaim Penjualan Pakaian Melonjak Signifikan

Selain Palestina, lanjut Prasetio, Peruri sedang menjajaki kerja sama pencetakan uang pesanan Papua Nugini.

“Saat ini sedang tender. Jika Peruri memenangkannya, maka mendapat pesanan pencetakan uang logam, buku paspor, dan perangko untuk Papua Nugini. Jumlah masing-masing produk tentu masih dinegosiasikan,” ujarnya.

BACA JUGA: Pendapatan Citilink Berpotensi Turun 20 Persen

Sebelumnya, Peruri sudah dipercaya mencetak uang kertas dan logam untuk Nepal dan dikembangkan ke produk lainnya seperti buku paspor dan pita cukai. Nepal sebagai pintu masuk Peruri untuk masuk ke negara sekitarnya seperti Sri Lanka dan Bhutan.

Pada 2015, Peruri memenangi tender mencetak perangko Filipina. Perangko yang dicetak di Indonesia itu bertema Philippine Fruits yang diterbitkan oleh Philippines Postal Corporation.

Dicetak sebanyak 32,8 juta keping dengan total nilai sebesar 5,6 juta peso. Kini tengah membidik produksi uang logam Filipina.

“Pasalnya, Filipina memiliki kebutuhan yang besar terhadap uang logam. Kami sedang siapkan sirkulasi koin. Filipina sangat tertarik dengan mata uang koin yang harus murah tetapi awet," jelas Prasetio. (ers/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Berpeluang Tambah Devisa Negara via Ekspor Solar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler