Bila Pencabutan Pembekuan PSSI Sebelum April, ISL Langsung Bergulir

Jumat, 26 Februari 2016 – 08:25 WIB
Suporter Bobotoh. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Sudah pasti PT Liga Indonesia akan senang jika pemerintah akhirnya mencabut Surat Keputusan (SK) Kemenpora Tentang Pembekuan PSSI.

Karena, aktivitas mereka sebagai regulator kompetisi profesional untuk level Indonesia Super League (ISL) serta Divisi Utama bisa normal kembali.

BACA JUGA: Ini Kiat Bek Muenchen Bendung Trio MSN dan Ronaldo

CEO PT Liga Indonesi Joko Driyono menegaskan bahwa, saat ini mereka sedang menunggu kejelasan dari sikap pemerintah terkait pencabutan sanksi PSSI. Karena, sikap pemerintah tersebut juga sangat berkaitan dengan konsep kompetisi yang rencananya akan digelar pada pertengahan April mendatang.”Kami masih menunggu kepastian langkah pemerintah,” kata Joko Driyono, kemarin (25/2).

Memang, saat ini PT Liga sedang menyusun kompetisi musim baru dengan label Indonesia Super Competition (ISC) 2016 yang rencananya mulai bergulir pada pertengahan April mendatang.

BACA JUGA: Dirayu Persib, Andritany Pilih Bertahan di Persija

Kompetisi itu hanya sebagai terminal sementara agar klub-klub bisa terus beraktivitas ditengah kondisi sepak bola tanah air yang sedang tidak menentu.

Nah, karena hanya karena bersifat sementara, kompetisi itu tidak mengenal adanya promosi dan degradasi. Artinya, tim-tim yang berada di peringkat tiga terbawah tidak lantas turun kasta ke Divisi Utama.

BACA JUGA: SBY dan Bu Ani Tunjukkan Kepedulian di Dunia Olahraga

Begitu juga sebaliknya, tim-tim yang menduduki peringkat tiga teratas Divisi Utama juga tidak bisa promosi ke ISL musim depan.

“Tapi, semua bisa berubah bila sebelum kompetisi digelar, pemerintah sudah mencabut surat pembekuan terhadap PSSI. Kalau sudah begitu, kami akan langsung kembali ke format dan konsep kompetisi yang lama dengan format promosi dan degradasi diberlakukan,” ucap pria asal Ngawi, Jawa Timur itu.

“Tapi, kalau pencabutan pembekuan PSSI itu terjadi setelah kompetisi digelar, maka kompetisi tetap tanpa promosi dan degrdasi. Karena kami tidak bisa melakukan perubahan lagi kepada sejumlah regulasi yang elementer dari kompetsi itu sendiri,” tambahnya.

Sebagai catatan, PT Liga saat ini sedang membentuk perusahan baru yang independen alias tak berafiliasi dengan PSSI, PT Gelora Trisula Semesta. Di bawah perusahan baru tersebut, PT Liga kemudian berencana menggulirkan kompetisi kasta tertinggi dengan pesertanya adalah 18 klub eks ISL. Rencananya akan bergulir pada pertengahan April nanti.

Selain kompetisi kasta tertinggi, PT Liga lewat perusahan barunya tersebut juga akan menggelar kompetisi Divisi Utama di sekitar Mei dan Juni serta kompetisi Indonesia Super Competition (ISC) U-21 juga di medio Juni.

Dalam perkembangan yang sama, sekretaris PT Liga Indonesia Tigorshalom Boboy mengatakan, mereka tidak mau berspekulasi dengan keputusan pemerintah tersebut. Karena, lanjut Tigor, pencabutan pembekuan PSSI oleh pemerintah itu masih simpang siur. “Kami tidak mau terjebak lagi dengan informasi yang hanya sekedar wacana,” kata Tigor.

Menurut Tigor, tim-tim yang menjadi peserta sama persis dengan peserta kompetisi musim 2015 sebelum PSSI dibekukan. Termasuk Surabaya United dan Arema Cronus, dua tim yang bermasalah dengan aspek legalitasnya sehingga menjadi landasan pemerintah membekukan PSSI.

”Dua tim itu memang bermasalah di tahun lalu, tapi di tahun ini semua sudah selesai. Jadi sudah bisa ikut kompetisi lagi,” ujarnya. (ben)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: KemenPUPR Minta Standar Minimal Venue Cabor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler