Bilang Tepat, Tapi Tetap Pesimis

KPW Soal Penunjukkan Karen Sebagai Dirut Pertamina

Kamis, 05 Februari 2009 – 18:57 WIB
JAKARTA - Koordinator Pertamina Watch (KPW) Khairudin menganggap langkah pemerintah menunjuk Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiwan sebagai Dirut Pertamina merupakan keputusan yang tepatMenurutnya, Karen memiliki kompentensi, kredibilitas dan pengalaman di bidangnya

BACA JUGA: Karen Agustiawan Dirut Pertamina yang Baru

Meski begitu, Khairudin mengaku tetap pesimis, Karen mampu membawa Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia, seperti yang diharapkan oleh banyak pihak.

''Karen memang memiliki kemampuan, kredibilitas maupun pengalaman untuk memimpin Pertamina
Namun, sehebat apa pun orang yang akan memimpin Pertamina tidak akan mampu membawa perubahan yang berarti, sepanjang intervensi politik kuat masih membelenggu Pertamina, seperti yang terjadi selama ini,'' ujar Khairudin kepada wartawan di Jakarta,Kamis (5/2).

Sikap pesimis Khairudin bukan tidak beralasan

BACA JUGA: DPD Usul Pengadilan Tipikor Di Setiap Dati II

Menurutnya, selama ini banyak orang-orang yang memiliki kompetensi  dan persyaratan teknis sekelas Karen untuk memimpin Pertamina
Namun, pada akhirnya juga tidak berhasil membawa perubahan seperti yang diinginkan.
“Mantan Dirut Ari Soemarno sebenarnya juga memiliki kemampuan.Dia juga telah melakukan perubahan-perubahan dengan program-programnya yang dia jalankan sejak dia menjabat pada tahun 2006 lalu yang hingga kini menunjukkan beberapa perkembangan positif

BACA JUGA: Sultan Tolak Parardhya

Seperti yang tertuang dalam annual report PertaminaBlue Print Pertamina berupa Pertamina Way dan Pertamina Pasti Pas adalah contoh dari beberapa konsep yang dianggap cukup berhasil dalam upaya pembenahan PertaminaSerta tidak lupa beberapa perubahan pada corporate culture lainnya,” ujar Khairuddin lagi.

Karena itu, Khairudin berpendapat penggantian Arie Sumarno bukan karena kelangkaan BBM atau kebakaran Plumpang, melainkan karena alasan politik“Kami menilai kedua alasan ini tidak cukup kuat karena masalah kelangkaan BBM sesungguhnya bukan pertama kali saja terjadi dan merupakan cerita yang selalu saja terulang di republic yang kayak minyak iniTerlebih masalah kelangkaan BBM banyak sekali factor yang mempengaruhinya yaitu teknis seperti cuaca, geografi, pengakutan dan sebagainya,” tambahnya.

Khairudin khawatir siapapun yang berkuasa dan terus memainkan politik di Pertamina yang terbukti dari praktek bongkar pasang jajaran direksi yang kental nuansa politisnya maka dari sisi institusi hal itu tidak akan bisa melahirkan perusahaan yang bagusHarapa untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia pun amat sulit tercapai.

 “Sejak reformasi 1998 pergantian dirut terjadi enam kali, dengan masa jabatan terpendek  Soegijanto yang hanya menjabat 9 bulan dan paling lama adalah Baihaki Hakim yang menjabat selama 3 tahun 6 bulanBandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang dipimpin oleh dirut yang sama diatas 10 tahun,” imbuhnya.(aj/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kok Tak Ada Tembakan Peringatan?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler