BACA JUGA: KPK Cekal Istri Mantan Wakapolri
Semalam jenazah Bilqis diterbangkan ke Jakarta dan rencananya dimakamkan hari ini.Penggagas cangkok hati RSUP dr Kariadi Prof dr A.G
BACA JUGA: Gubernur Hanya Berhak Tegur Bupati/Walikota
Hal itu mengakibatkan napasnya terganggu dan denyut jantung melemahBACA JUGA: Hatta : Jangan Ganggu Pembahasan APBN-P
Namun, upaya itu tidak memberikan hasilAkhirnya, pukul 15.15, Bilqis tak dapat bertahan.Soemantri menyebutkan, ada tiga kuman ganas yang menyebabkan kondisi Bilqis terus menurunYaitu, kuman acetobacter bowmani dan klebsiella pneumonia yang menyerang paru-paru serta kuman seratia marcesens yang menyerang darahSebelumnya, Bilqis memang sempat terkena pneumonia hingga harus dipindahkan ke ruang pediatric intensive care unit (PICU)"Pneumonianya sempat membaik, tapi tumbuh lagi," jelasnya.
Dia mengatakan, kondisi tersebut biasanya dialami sekitar 40 persen penderita atresia bilier"Di antara sepuluh penderita atresia bilier, empat penderita yang berpotensi mengalami serangan bakteri tersebut," terang ahli darah ituPihaknya menyatakan sudah berupaya semaksimal mungkin menangani bakteri tersebutNamun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.""Kami memang tidak bisa menjanjikan kesembuhan, melainkan sebatas mengupayakan," katanya.
Menurut dia, tim cangkok hati telah mengerahkan dokter berbagai bidang spesialis untuk mengembalikan kondisi BilqisMulai ahli hematologi, anestesi, mikrobiologi, laboratorium, ahli paru, dan ahli darahNamun, Tuhan berkehendak lainAnggota tim cangkok hati dr Tatty Ermin Setiati mengatakan,"kondisi Bilqis memang tidak stabil sehingga berkali-kali harus pindah ruang perawatan terkait kondisinya itu.
Dia menyebutkan, Bilqis awalnya terkena kuman klebsiella pneumonia dan sempat sembuh"Namun, terkena lagi hingga akhirnya kuman seratia marcesens menyerang darah dan membuat kondisinya semakin buruk," terangnyaBerdasar keterangan yang dihimpun Radar Semarang (Jawa Pos Group), Bilqis"sudah diperiksa oleh tim dokter Singapura beberapa hari lalu.
Dari pemeriksaan itu, tim dokter Singapura menyatakan bahwa kondisi Bilqis sudah parahKarena infeksi paru-parunya itu, balita itu diperkirakan tidak akan bertahan lamaDemikian juga bila dioperasi, Bilqis diperkirakan tak selamatSaat itu ibu Bilqis, Dewi Farida, hanya mengharapkan mukjizatSabtu siang kemarin, saat kondisi Bilqis memburuk, ayah bocah itu, Donny Ardianta Passa, mengirimkan SMS ke sejumlah keluarga dan teman untuk meminta doa atas kondisi BilqisNamun, beberapa jam kemudian Donny mengirimkan SMS lagi yang mengabarkan bahwa putrinya meninggal dunia.
Soemantri membenarkan bahwa Bilqis sudah diperiksa tim dokter SingapuraMenurut dia, tim Negeri Singa itu menyatakan bahwa standar penanganan yang dilakukan di RSUP dr Kariadi sudah dipenuhi secara internasionalMenurut dia, Bilqis belum juga dioperasi karena kondisi paru-parunya tidak memungkinkan"Kami punya pertimbangan sendiriParu-paru yang tidak bagus berisiko terhadap operasi," katanya.
Dia mengatakan, penyakit yang diderita Bilqis memang membutuhkan penanganan yang rumit sehingga persiapan operasi cangkok hati membutuhkan waktu lama dengan mempersiapkan kondisi organ lain, seperti paru-parudan ginjal.
Prof AG Soemantri menegaskan bahwa meninggalnya Bilqis bukan merupakan kegagalan tim dokterSebab, kondisi dan daya tahan tubuh setiap orang memang berbeda"Kami sudah siap terhadap apa punPenyakit liver selalu dihitung untung rugiKalau untung, berhasilKalau rugi, ya meninggal dunia," tandasnyaDia juga menyatakan sudah mendapat SMS dari pihak keluarga yang menyatakan terima kasih atas penanganan yang diberikan selama ini.
Soemantri menuturkan, kejadian tersebut tak membuat tim cangkok hati kapok menangani pasien kelainan hati"Kecewa itu manusiawiTapi, (pasien kelainan hati) yang antre banyakSudah menjadi kewajiban kami untuk menolong," katanya.
Jenazah Bilqis dibawa keluar dari RSUP dr Kariadi, Semarang, sekitar pukul 18.50 kemarinDengan ambulans, jenazah langsung dibawa ke Bandara Ahmad Yani, Semarang, dan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 247 pukul 19.50.
Bilqis telah menjalani perawatan di RS milik Depkes tersebut sekitar dua bulanBocah malang itu semula menempati kamar Ruang Merak sekitar satu bulanPada 10 Maret 2010, Bilqis dipindahkan ke PICU karena terkena pneumoniaBalita itu harus menjalani perawatan lebih intensif untuk mengobati penyakitnya tersebut.
Setelah itu, Bilqis dipindahkan ke Ruang Merak Nomor 1Namun, karena kondisinya terus memburuk, Bilqis kembali dipindahkan ke ruang PICU pada Rabu (7/4) hingga meninggal dunia sekitar pukul 15.15 Sabtu (10/4)Meninggalnya Bilqis kemarin tidak ditunggui kedua orang tuanyaSebab, Donny dan Dewi Sabtu pagi (10/4) berangkat ke Jakarta untuk mengikuti sebuah meetingSore hari, saat keduanya akan kembali ke Semarang, pihak RS mengabari bahwa Bilqis meninggalMereka pun memilih menunggu kepulangan jenazah Bilqis ke Jakarta(ric/jpnn/c4/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muliaman Hadad Dicecar soal Bailout Century
Redaktur : Tim Redaksi