Bilqis Terkena Flu Berat

Jelang Operasi Cangkok Hati

Jumat, 12 Februari 2010 – 12:05 WIB

SEMARANG - Pasien penderita atresia bilier atau saluran empedu tidak terbentuk atau berkembang sempurna, Bilqis Anindya Passa, 17 bulan, rencananya akan dilakukan penyedotan cairan di bagian paru-parunya Jumat (12/2) iniSementara kondisinya saat ini, masih mengalami sakit batuk dan pilek sejak akhir pekan lalu.

Menurut Dewi Farida, 37, ibunda Bilqis, beberapa hari ini, Bilqis tidak nyenyak tidur akibat sakit flu

BACA JUGA: Pelaku KDRT Nekad Bunuh Diri

Tim dokter juga sudah memberikan obat untuk mengatasi keluhan tersebut agar tidur Bilqis bisa nyenyak dan bernafas dengan lancar
"Secara keseluruhan dia (Bilqis, Red) baik-baik saja, hanya flu saja

BACA JUGA: WN Thailand Tinggal di Kolong Jembatan

Rencananya,  Siang ini  (jumat 12/2)  dokter akan mengeluarkan cairan di paru- paru," ungkap Farida kepada wartawan Radar Semarang.

Akibat terserang flu, imbuh Farida, berat badan Bilqis sempat mengalami penurunan
Istri Doni Ardianta Passa ini berharap virus flu segera hilang dari tubuh anak keduanya dan berat badan bisa segera naik

BACA JUGA: Imlek Tanpa Barongsai

Asupan gizi Bilqis sangat dipantau oleh tim medis, yaitu makanan yang telah melalui beberapa proses direbus, dihaluskan, serta disaringMakanan yang masuk berupa cairan ASI dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat tubuh"Sebelumnya berat badan Bilqis sudah naik mencapai 8, 2 kg, sedangkan hari ini turun menjadi 8,1 kgKemungkinan karena flu juga jadi penyerapan makanan tidak bagus," ujarnya.

Bilqis, kata Dewi, juga masih mengalami gatal- gatal di sekujur tubuhnyaIbu dua putri ini melanjutkan, tim medis sudah memberikan obat untuk mengurangi rasa gatal, tapi tampaknya tidak berkerja efektif"Mungkin racun yang ada di darahnya sudah semakin beredar dalam darah, akibatnya rasa gatal masih menyerangMohon doanya agar Bilqis cepat operasi dan berhasil sehingga rasa gatal dapat segera hilang," ujarnya berharap

Terpisah, tim dokter telah mempersiapkan untuk operasi cangkok hati tersebutSalah-satunya, mencari bagian hati pendonor yang hendak dipotong untuk dicangkokkanKarena dalam operasi yang memakan waktu 13 jam tersebut, kesulitan utama terletak pada pemotongan yang menggunakan pisau khususHal itu untuk mencegah pendarahan hebat"Jika pemotongannya sempurna akan meminimalisir pendarahanSehingga pendonor maupun recipient tidak membutuhkan transfusi," jelas Ketua Tim Cangkok Hati RSUP Dr Kariadi dokter H Yulianto Suwardi SpBA.

Yulianto menambahkan, operasi tersebut membutuhkan ketelitian tingkat tinggiKarena tidak hanya pemotongan melainkan penyambungan pembuluh darahSetidaknya, tim dokter akan mengambil lotus 23 pada liver"Penyambungannya harus tepatPembuluh darah pada segmen itu sangat khusus, tidak boleh terlalu panjang ataupun pendek," ungkapnya.

Penerima donor dimungkinkan akan mengalami situsasi sulit pada pelaksanaan operasiYakni, pada saat dilakukan pengeklaiman vena kafa yang menjadi bagian dari operasiPembuluh darah ini bertugas mendarahi jantung dari bawahPengeklaiman akan mengurangi asupan darah ke jantung.

Operasi sendiri, lanjutnya, dilakukan di dua kamar operasi sekaligus dan saling terhubung"Tim dokter hanya diberi waktu satu jam untuk memotong dan menyambung oleh tim anestesi (bius, Red)Kalau lebih dari itu akan membahayakan keselamatan pasien,'" terang dia.

Saat ini, pengawasan terhadap Bilqis sendiri makin diperketatTim dokter benar-benar membatasi setiap orang yang masuk ke ruang perawatan BilqisPembatasan tersebut juga berlaku pascaoperasi yang dijalankan"Yang tidak berkepentingan dilarang masuk meski pihak keluarga," katanya(dit/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Prasasti di Berhala, Kepri Panik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler