jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Setyo Wasisto mengatakan, Badan Intelijen Negara (BIN) mengajukan pemesanan 591 pucuk senjata pada Juli 2017 lalu.
Hingga saat ini, senjata tersebut masih dalam proses pembuatan.
BACA JUGA: Bukan Hanya BIN, 7 Instansi Ini Minta Senjata Api ke Polri
"Pada Juli, BIN baru mengajukan untuk tahun ini," kata Setyo, Selasa (26/9).
BIN mengajukan pemesanan senjata lewat Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri.
BACA JUGA: Mabes Polri: BIN Tidak Perlu Izin Beli 500 Unit Senpi
Selanjutnya, Baintelkam mengirim rekomendasi pengadaan senjata ke PT Pindad.
Sebab, semua item senjata tersedia di perusahaan BUMN tersebut.
BACA JUGA: Polri Sebut BIN Pesan Senjata Kaliber 22-32
Menurut Setyo, jika 591 senjata tersebut sudah ada, seluruh unit diterima di Baintelkam Polri.
Setelah itu, semua senjata dan amunisi akan diuji coba.
"Nanti dicek, dicatat semua nomor serinya. Bahkan dicoba dulu lewat uji balistik. Baru didistribusikan ke penggunanya," jelas dia.
Saat disinggung tipe senjata yang dipesan BIN, Setyo tidak mengetahuinya. Namun, senjata tersebut berjenis law enforcement berupa laras pendek dan panjang.
Kegunaannya pun untuk pelatihan anggota di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
"Untuk sekadar tahu atau latihan menembak. Intelijen kan semuanya harus mengetahui," tandas dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BIN Pelototi Penyebaran WannaCry di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi