JAKARTA - Situs jejaring sosial Facebook dan Twitter akhir-akhir ini banyak difungsikan sebagai media perlawanan, termasuk untuk menybarluaskan isu-isu tentang negara yang sifatnya sangat rahasiaSitus jejaring sosial bahkan turut berperan pada perjuangan rakyat untuk menurunkan rezim korup di Mesir dan Tunisia
BACA JUGA: Waspada Radiasi Nuklir, Penjagaan Gerbang Diperketat
Di beberapa negara, lembaga intelijen sudah rajin memelototi keberadaan situs jejaring sosial
Kepala BIN, Sutanto, menyatakan bahwa lebih baik Kementrian Komunikasi dan Informatika saja yang memantaunya
BACA JUGA: Menkeu Masih Tolak Pemekaran Daerah
"Kalau BIN masuk ke situ, nanti bagaimana? Biar Menkominfo saja," ujar Sutanto saat ditemui di sela-sela acara pembahasan RUU Intelijen di Komisi I DPR, Selasa (22/3).Ditegaskannya, yang berbahaya justru jika penggunaan situs untuk kegiatan yang terkait dengan teror
BACA JUGA: Simak Vonis, Ibu-ibu Pendukung BC Bersedih
"Kita hanya memberi peringatan dini ke instansi terkait," tandasnya.Saat ditanya soal ancaman teror yang menggunakan situs jejaring sosial, Sutanto tak menampiknyaSebab, sitis jejaring sosial merupakan sarana komunikasi masyarakat.
"Kalau dimanfaatkan pihak tertentu, pastilahNamanya pelaku kejahatan pasti melakukan dengan berbagai cara," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbukti Korupsi, Mantan Mensos Diganjar 1 Tahun 8 Bulan
Redaktur : Tim Redaksi