jpnn.com - PONTIANAK - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat kembali melakukan evakuasi terhadap satwa liar berupa kukang.
Satwa yang aktif pada malam hari atau nocturnal ini diserahkan secara sukarela oleh Ali Aswat, warga Graha Bumi Katulistiwa, Pontianak pada 13 September 2016.
BACA JUGA: Sudah Membakar Lahan Sejak Zaman Kerajaan, Kini Pusing Banget
“Berdasarkan keterangan, satwa itu ditemukan di sekitar alamat yang bersangkutan sekitar satu minggu yang lalu,” kata Kepala BKSDA Kalbar Sustyo Iriyono, Sabtu (17/9) kemarin.
Selanjutnya satwa diamankan di kandang transit Balai KSDA Kalimantan Barat. Selanjutnya, hewan itu rencananya dititip rawatkan dan direhabilitasi di YIARI Ketapang.
BACA JUGA: Ada Kaki di Jalan, Tubuh di Tumpukan Pasir, Astaga Pelakunya Remaja
Menurut Sustyo, penyerahan secara sukarela terhadap satwa liar dilindungi ini merupakan bukti kepedulian masyarakat populasi dan habitat satwa liar.
Untuk itu, pihaknya terus mengimbau agar masyarakat yang masih memelihara satwa liar untuk segara menyerahkan ke BKSDA Kalbar.
BACA JUGA: Please, Wisatawan Tak Usah Mandi di Laut Selatan
Kukang merupakan jenis primata yang terancam punah. Di Indonesia, berdasarkan ekologi dan persebarannya, terdapat tiga spesies kukang.
Yaitu Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), Kukang Sumatera (Nycticebus coucang), dan Kukang Kalimantan (Nycticebus menagensis).
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk membedakan ketiga jenis tersebut. Pertama, dari berat badan.
Kukang Jawa beratnya sekitar 900 gram. Sementara Kukang Sumatera sekitar 700 gram. Kukang Kalimantan kira-kira 600 gram.
Kedua, berdasarkan cirinya. Kukang Jawa memiliki punuk terang yang lebih indah bila dibandingkan dengan Kukang Sumatera dan Kukang Kalimantan yang berwarna cokelat keabu-abuan.
Berdasarkan data IUCN (International Union for Conservation of Nature), Kukang Jawa masuk dalam status Kritis (Critically Endangered/CR) atau satu langkah menuju kepunahan di alam.
Sementara Kukang Sumatera dan Kukang Kalimantan statusnya adalah Rentan (Vulnerable/VU) atau tiga langkah menuju kepunahan di alam.
Penampilannya yang lucu, imut dan menggemaskan ini, membuat banyak masyarakat umum kerap menjadikan primata ini sebagai hewan peliharaan. Padahal semua jenis Kukang telah terancam oleh kepunahan. (arf/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Asyik Mancing, Kageeet.. Ada Mayat!
Redaktur : Tim Redaksi