Agenda yang diterima JPNN sendiri menerangkan bahwa anggota DPRD Sumbawa Barat itu akan mengikuti Bintek yang berlangsung mulai hari ini, Senin (7/9), dan berakhir Kamis (10/9) nanti
BACA JUGA: Izin Pinjam Pakai Lahan Newmont Beres
Pada hari kedatangan ini, seharusnya semua anggota DPRD sudah menerima pembekalanBegitu pula dengan kesiapan panitia penyelenggara yakni dari Lembaga Pengembangan Ekonomi Nasional (LPEN), yang tampak belum menata ruangan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan Bintek tersebut
BACA JUGA: Terdakwa Korupsi, Bebas Berkeliaran di Ketapang
Spanduk yang umumnya terdapat dalam ruangan juga tidak nampakInformasi yang didapatkan dari panitia penyelenggara, kegiatan Bintek tersebut akan diperpadat dari dua hari menjadi satu hari, alias akan efektif pada hari Selasa (9/9) besok
BACA JUGA: Lokasi Tanah Longsor jadi Obyek Wisata
Pemadatan ini dikabarkan atas kesepakatan kedua belah pihak, yakni antara penyelenggara dan peserta Bintek"Ini demi efisiensi waktu," kata salah seorang staf LPEN yang tak mau identitasnya dipublikasikan, kepada JPNN di Jakarta, Senin (7/9).Pemadatan atas kesepakatan kedua belah pihak ini juga berimbas pada lamanya mereka di JakartaDalam SPPD tertulis anggota DPRD mengikuti Bintek dari tanggal 7 hingga 10 September 2009, serta akan check out dari hotel tanggal 10 September 2009Namun karena efisiensi berdasarkan kesepakatan, maka semua anggota DPRD akan check out pada tanggal 9 September 2009.
Menurut sumber JPNN yang dihimpun dari anggota DPRD Sumbawa Barat, anggaran yang dibutuhkan per orang untuk mengikuti Bintek ini adalah sekitar Rp 13-15 juta untuk seluruh biaya operasional selama di JakartaSedangkan total dana yang dianggarkan untuk kegiatan Bintek ini adalah sebesar Rp 400 jutaBintek yang bertemakan "Efektifitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah" ini juga diikuti oleh tiga orang dari unsur Sekretariat Dewan.
Sementara itu, mantan Kepala Inspektorat Sumbawa Barat, Judhiar Abdul Kadir, yang juga mengetahui kondisi Bintek anggota DPRD Sumbawa Barat tersebut, menjelaskan bahwa harapan terjadinya perubahan di tubuh DPRD setempat akan sulit diwujudkan"Anggota DPRD Sumbawa Barat yang berasal dari unsur LSM ternyata belum menikmati kekuasaan dan baru kali ini mereka menikmati kekuasaan ituTapi ternyata mereka juga mengikuti arus yang ada," kata Judhiar kepada JPNN di Jakarta, Senin (7/9).
Seperti diketahui, beberapa anggota DPRD Sumbawa Barat yang berasal dari unsur LSM yang selama ini sangat vokal menyuarakan perubahan, bahkan umur mereka masih sangat muda dibandingkan dengan anggota DPRD dari unsur lainnyaDitegaskan Judhiar, akan sangat sulit bagi masyarakat Sumbawa Barat untuk berharap kepada anggota DPRD yang berasal dari unsur LSM yang selama ini kritis menyuarakan anti korupsiBahkan katanya, perilaku mereka bisa saja melebihi perilaku anggota DPRD yang sebelumnya tidak terpilih, karena baru saat ini mereka merasakan nikmatnya kekuasaan.
Judhiar juga menantang Sekwan setempat untuk melaporkan kepada masyarakat fakta yang sesungguhnya dari pelaksanaan Bintek perdana anggota DPRD Sumbawa Barat ini"Kita menunggu laporan Sekwan, apakah akan memberikan laporan berdasarkan fakta atau sebaliknya," ungkapnya.
Senada dengan pernyataan Judhiar, sesepuh Sumbawa Barat, Amir Jawas, juga menyesalkan perilaku anggota DPRD Sumbawa Barat yang baru terpilih itu"Ini sinyal akan makin terpuruknya Sumbawa Barat ke depanTernyata perilaku (anggota) dewan sebelumnya yang sangat suka dengan Bintek ini, kini diadopsi oleh anggota dewan yang baru dilantik pada pertengahan Agustus lalu," kata Amir, sembari mengeluhkan apa lagi yang bisa diharapkan dari mereka bila awalnya sudah seperti ini(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gorontalo Patenkan Warisan Budayanya
Redaktur : Tim Redaksi