Bioteknologi Masih untuk Korporasi

Selasa, 29 November 2011 – 07:12 WIB

JAKARTA – Untuk sementara ini, penerapan bioteknologi di sektor pertanian masih diarahkan untuk kelompok korporasi, bukan kalangan petani yang mayoritas berskala kecilMeski demikian, tidak ada larangan jika petani tersebut ingin menerapkan bioteknologi. 

”Kalau ada petani yang menggunakannya (bioteknologi, Red) ya dipersilahkan saja," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan) Haryono usai diskusi bertema "Bioteknologi: Mampukah Meningkatkan Produktivitas Pangan dan Kesejahteraan Petani", yang digelar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan), Senin(28/11)

BACA JUGA: Bidik AUM Rp 16 Triliun



Alasan mengapa korporasi lebih cenderung menerapkan bioteknologi, lanjut Haryono, misalnya dari sisi harga benih yang mahal
Kemudian pola budidaya tanam juga sudah semi intensif

BACA JUGA: Kuota BBM Ludes, Pemerintah Diminta Jaga Pasokan



”Nah itu yang tidak dapat dilakukan mayoritas para petani,” ujarnya
Haryono menambahkan, penerapan bioteknologi dimaksudkan untuk menemukan satu gen atau lebih yang diinginkan, sehingga menghasilkan varietas unggul

BACA JUGA: Bagi PNS, Gunakan FLPP Untuk Beli Rumah

Namun, dalam teknik rekayasa genetika penembakan sel belum dapat menciptakan varietas yang unggul dan tahan penyakit, pestisida serta mampu meningkatkan produktivitas tanam

Sementara itu, pada 2011 Kementan menyatakan, sebanyak delapan tanaman hasil rekayasa genetika berstatus aman panganKeenam varietas jagung berstatus aman pangan itu antara lain GA21 dan NK603 yang toleran herbisida glyphosate, jagung MIR 162, BT 11, MON 89034 dan MIR 604 yang tahan serangan hamaKemudian dua kedelai, yakni GTS40-3-2 dan MON89788 yang toleran herbisida glyphosate

"Status aman pangan tersebut hasil rekomendasi dari Komisi Keamanan Hayati dan sertifikasi aman pangan dari Kepala BPOM," kata Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, MHerman(aro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Segera Bahas Kelebihan Kuota BBM Subsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler