Bisikan dari Gunung Kawi Untuk Ritual Malam Jumat

Selasa, 19 Desember 2017 – 10:58 WIB
Bisikan dari Gunung Kawi Untuk Ritual Malam Jumat. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan. Seperti yang dilakukan Donwori, pria berusia 35 tahun.

Mulai cara logis sampai dengan proses di luar dari logika. Semua itu ditempuh biar dagangannya laris.

BACA JUGA: Prahara Dalaman Wanita di Tumpukan Kardus

Suatu waktu, Donwori ke Gunung Kawi. Di sana dia mendapat bisikan. Agar dagangannya laku, dia harus melakukan ritual yang harus dilakukan malam jumat dengan bertelanjang bulat.

Gunung Kawi merupakan gunung berapi yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berdekatan dengan Gunung Butak, gunung ini memang dikenal karena adanya tempat ziarah Pesarean Gunung Kawi.

BACA JUGA: Ketika Istri Menjadi Tempat Pelampiasan Kasar

===================================
Anggun Angkawijaya - Radar Surabaya
===================================

Beda zaman memang beda cara yang dipakai. Alasan Donwori yang memilih melakukan ritual telanjang sudah tak bisa tergantikan.

BACA JUGA: Penampilan Buruk, Minder Punya Istri Cantik

Bahkan ancaman gugatan cerai sang istri, sebut saja Karin, 32, tak melunturkan niatnya untuk menyudahi ritualnya.

Karena tak lagi ada titik temu, Karin nekat mengakhiri bahtera rumah tangganya dan menggugat cerai suaminya melalui Pengadilan Agama (PA) Kelas 1 A Surabaya.

Kebiasaan warga Jambangan tersebut sudah dilakukan dua bulan terakhir ini. Dimana Donwori melakukan ritual itu setelah mencari ’petunjuk’ di Gunung Kawi.

“Nggak hanya itu, dia juga harus mandi dan minum air kembang tujuh rupa. Kalau diteruskan kayak gini, saya juga ikutan gila,” aku Karin usai menghadiri sidang pertamanya.

Dengan wajah geram dan kesal, Karin tampaknya jijik melihat suaminya. Terlebih, saat ia melihat sendiri suaminya melakukan ritual telanjang di dalam rumah.

“Sopo sing gak wedi. Kalo seperti itu khan jadi pengaruh pas mau gituan, jadi gak selera blas,” imbuhnya.

Karin saat tahu kebiasan suaminya mengaku kaget. Awalnya dia mengira jika ada maling di dalam rumahnya.

Sebab saat malam hari tiba-tiba ada suara sedikit gaduh dan pas dilihat ternyata suaminya sendiri.

”Lah wong ritualnya malam-malam. Untung saja saya tidak teriak minta tolong,” tutur Karin.

Dikatakan Karin, suaminya melakukan hal tersebut setelah usaha jualan bakso yang sudah dijalankan selama lima tahun bangkrut.

Ketika itu, Karin sudah bilang kepada Donwori semua itu karena kalah saingan. Sudah banyak orang yang berjualan bakso. Umumnya mereka menyediakan menu yang lebih murah.

”Sudah jadi ciri suami saya, kalau bikin bakso harus yang enak. Tapi banyak yang kapok, karena katanya kemahalan,” imbuh Karin.

Meskipun sudah beberapa kali bangkit, tapi usaha Donwori tidak bisa laris seperti dulu lagi.

Laki-laki ini ngotot dengan jualan di satu tempat dan tak perlu promosi.

”Katanya sudah terkenal. Tapi buktinya masih sedikit orang yang mau mampir,” terang Karin.

Karin juga sudah menyarankan untuk promosi lewat medsos seperti facebook, instagram, line maupun whatsApp. Tapi Donwori tak menggubrisnya dan malah bersikap nyinyir.

”Lha aku iki bojone tapi gak dianggap, sopo sung gak jengkel. Tapi kalau diingatkan malah marah marah,” terang Karin.

Kepada Karin, Donwori pernah mengatakan kalau usahanya telah disabotase orang lain dengan cara gaib. Makanya dia akan pergi ke paranormal untuk menanyakannya.

Sampai akhirnya Donwori pamit kepada Karin untuk berkunjung ke rumah temannya yang berada di Malang.

”Setelah pulang, dia tidak cerita apa-apa. Cuma bilang akan membuat benteng pertahanan secara gaib,” ujar Karin.

Karin hanya diam saja. Dia takut nanti dimarahi kalau menjawab. Saat mengetahui pakai ritual telanjang, Karin baru paham dan emoh dengan kebiasaan baru suaminya.

”Dia sudah tidak bisa diberitahu. Saya takut efeknya ke saya. Bisa-bisa dia telanjang keliling kampung,” imbuhnya.

Sebelum semuanya terlanjur dan sebagai peringatan, Karin mengambil langkah yang sangat berat ini.

”Nggak ada cara lain. Kalau nuruti dia saya dosa mending pisah saja,” pungkas Karin.

Sementara itu, Donwori saat ditanya tentang gugatan dari istrinya enggan berterung terang alasannya perceraiannya. ”Ya gak ada kecocokan saja,” katannya singkat sambil meninggalkan ruang PA, Surabaya. (rud/sb/ang/jek/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Cinta Diukur dari Berat Badan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler